KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyelenggarakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022 hari ini, Jumat (13/5/2022).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim hadir sebagai pemimpin upacara Hardiknas yang sempat ditunda menyesuaikan hari libur dan cuti bersama Idul Fitri. Setiap tahun, Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Mendikbud Ristek Nadiem mengenakan pakaian adat dari Flores, Nusa Tenggara Timur, dengan corak bernuansa emas dan biru.
Upacara Hardiknas tahun ini diikuti oleh 252 peserta secara luring dengan mengenakan pakaian adat dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Beasiswa Indonesia Maju, Kuliah Gratis S1-S2
Upacara Hardiknas tahun ini juga menghadirkan beberapa kekayaan Indonesia seperti budaya tenun, minuman dari rempah yang biasa dikenal dengan nama jamu, tempe yang telah dibudayakan masyarakat Jawa sejak abad ke-16 Masehi hingga pertunjukan seni Reog Ponorogo dari Paguyuban Reog Ponorogo Jabodetabek.
Dalam pidatonya Nadiem menyampaikan bahwa Indonesia kini lebih tangguh dari semua tantangan.
“Hari ini adalah bukti, kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” ujar Nadiem seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.
"Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Pada masa Pandemi Covid-19, Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka untuk membantu guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Upaya tersebut mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini, Kurikulum Merdeka akan diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Mahasiswa Berwirausaha? Dapatkan Bantuan Dana Kemendikbud di P2MW
“ltu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia akan belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” terangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.