Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2022, 16:44 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek), Iwan Syahril menjelaskan, program Merdeka Belajar merupakan filosofi yang berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional.

Merdeka Belajar fokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, kebutuhan, dan karakteristik dari peserta didik.

Baca juga: SKB 4 Menteri Terbaru Bolehkan Sekolah Jalani PTM 100 Persen

"Ki Hajar Dewantara melarang adanya paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta kreativitasnya. Merdeka Belajar memberikan kebebasan bagi guru dan siswa untuk menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga nantinya turut meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional," ungkap Iwan dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).

Guru SMAN 6 Bone, Sulawesi Selatan, Alihidayat menyatakan, Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada dirinya untuk melakukan belajar dan mengajar sesuai dengan minatnya.

"Begitu mengikuti Merdeka Belajar, ternyata begitu asik dan ini memberikan gambaran bagaimana diri kita yang sebenarnya. Keberhasilan ini yang menyemangati saya sehingga menyelesaikan modul dan melakukan aksi nyata dalam pembelajaran," kata Alihidayat.

Berkat keberhasilan tersebut, kini Alihidayat konsisten menerapkan metode pembelajaran yang berdasarkan sesuai dengan minat peserta didik.

Mulai dari memberikan kebebasan untuk memilih topik, metode, dan alat pembelajaran yang sesuai keinginan siswa.

Baca juga: SKB 4 Menteri Terbaru: PTM 100 Persen bisa Dihentikan karena Hal Ini

"Saya sudah coba mempratikkan untuk membebaskan siswa memilih topik pelajaran yang ingin dipelajari, ternyata hasilnya luar biasa," kata dia.

Selain itu, Alihidayat juga mendorong adanya kolaborasi antara guru dan murid dalam pemanfaatan teknologi.

Sebagai contoh, dia mengajak para peserta untuk membuat presentasi melalui platform Canva.

"Saya juga mengajak guru-guru membuat presentasi yang menarik untuk metode pembelajaran," jelas dia.

Guru SMPN 3 Huristak Satu Atap, Sumatera Utara, Manja Mulyani Siregar menambahkan, kebijakan Merdeka Belajar mendorong dirinya untuk menerapkan suasana belajar yang kondusif agar peserta didiknya lebih fokus mengikuti pembelajaran.

"Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan nyaman ternyata sangat berdampak terhadap motivasi murid dalam belajar. Murid-murid bersemangat setiap akan mulai pembelajaran, hal ini sangat positif apabila terus dijalankan," ucap Manja Mulyani.

Tak hanya itu, Manja Mulyani juga ingin memaksimalkan penggunaan teknologi dalam proses belajar-mengajar.

Baca juga: Ini Kriteria Daerah yang Sekolahnya Bisa Jalani PTM 100 Persen

"Meski sekolah masih di pelosok, saya ingin para siswa maju sehingga memajukan pembelajaran dengan teknologi. Salah satu contohnya aplikasi untuk membuat kuis," tutup dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com