Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Unair Minta Orangtua Waspada Adanya Hepatitis Akut

Kompas.com - 12/05/2022, 16:02 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit hepatitis akut yang merebak ke berbagai negara termasuk Indonesia membawa kekhawatiran bagi banyak orang.

Masyarakat harus melakukan usaha ekstra demi mencegah penyebaran penyakit misterius ini, karena penyebabnya yang belum diketahui.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: PTM Terus Jalan di Tengah Ada Kasus Hepatitis Akut

Dokter Gastro-Hepatologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Bagus Setyoboedi menjelaskan, penyakit hepatitis akut menunjukkan proses peradangan di hati (hepatitis) yang belum diketahui penyebabnya.

Tidak diketahuinya etiologi dari hepatitis ini menyebabkan banyak kesulitan, baik dari segi pencegahan, penanganan, hingga penanggulangan penyebaran.

Dia menyebutkan, hepatitis yang lazim ditemukan biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, obat/toksin, kondisi autoimun, dan kondisi sistemik.

"Semua penyebab yang diketahui pada hepatitis secara umum telah diteliti, namun penyebab dari hepatitis akut ini belum ditemukan," kata dia melansir laman Unair, Kamis (12/5/2022).

Dia mengaku, hepatitis pada anak yang diakibatkan virus, biasanya menimbulkan gejala ringan hingga sedang.

"Gejala yang ditunjukan sama dengan hepatitis pada umumnya, tapi sebagian kasus unknown hepatitis ini cepat memberat dan berdampak pada kegagalan fungsi hati, hingga kematian," jelas Bagus.

Baca juga: Pakar UGM: Arus Mudik 2022 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Gejala ringan yang tampak di antaranya adalah demam, mual, nyeri otot, muntah, diare, sakit perut dan demam, sebagian disertai gejala kuning.

Hepatitis akut juga dapat menyebabkan gejala berat, seperti gangguan pembekuan darah dan penurunan kesadaran.

Jika menemukan hepatitis akut pergi ke dokter

Dia menyarankan untuk langsung menuju dokter setempat bila ditemukan gejala dari hepatitis akut yang sampai saat ini hanya ditemukan pada anak di bawah usia 16 tahun.

Untuk meningkatkan keamanan, kata dia, tenaga medis juga perlu meningkatkan kewaspadaan dengan menggunakan single use medical equipment, serta selalu menerapkan universal precaution.

"Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama organisasi profesi kedokteran sudah menyiapkankan tata laksana dan alur rujukan dari fasilitas kesehatan pertama hingga lanjutan," sebut dia.

Meski belum diketahui penyebab terkait hepatitis akut, dia meminta para orangtua untuk mewaspadai penyebaran penyakit ini.

Baca juga: Dokter UI: Hepatitis Akut pada Anak Bukan karena Vaksin Covid-19

"Secara umum terdapat tiga saluran penyebaran penyakit, yakni saluran cerna, pernafasan, dan kontak darah. Untuk itu sangat disarankan memakai protokol kesehatan, tidak jajan sembarangan, serta tidak berbagi alat makan yang sama," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com