Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Anak Sulit Memahami Pelajaran dan Solusinya

Kompas.com - 10/05/2022, 13:12 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Gaya pembelajaran jarak jauh, ditambah dengan kondisi lingkungan tempat anak belajar, bisa menjadi sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas belajar anak.

Jika anak bukan tipe pembelajar aktif, anak mungkin perlu waktu yang lama untuk beradaptasi dengan gaya pembelajaran yang serba digital. Sehingga, tak jarang orangtua berpikir bahwa anaknya adalah pelajar yang lambat.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang menyebabkan anak lambat memahami pelajaran, karena ketika permasalahan ini diabaikan, dapat mempengaruhi kualitas belajar anak serta nilai akademiknya.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

Berikut penyebab mengapa anak lambat dalam belajar, dan apa yang harus dilakukan orangtua untuk mengatasinya, merangkum laman Sekolah PBK Penabur:

1. Kurang fokus

Fokus merupakan kunci untuk belajar. Jika anak tidak memberikan perhatian penuh pada apa yang ia coba pelajari, maka itu bisa membuatnya sulit dan lebih lambat belajar.

Orangtua baiknya tidak cepat-cepat beranggapan bahwa anak adalah pembelajar yang lambat, kemungkinan besar ia hanya pembelajar yang mudah terganggu.

Setelah anak meningkatkan fokusnya, orangtua bisa terkejut dengan seberapa cepat anak dapat menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan baru.

Bagaimana cara meningkatkan fokus anak? Berikut ini beberapa hal untuk membantu meningkatkan fokus belajar anak:

a. Anak lebih mudah untuk berfokus di lingkungan yang tenang dan bebas gangguan

Strategi pertama dan paling sederhana untuk meningkatkan fokus anak adalah dengan menyingkirkan sebanyak mungkin gangguan. Pilih lingkungan yang tenang untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dan pastikan anak tidak akan diganggu.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

b. Hindari anak melakukan multitasking

Otak tidak dapat melakukan dua aktivitas yang menuntut secara kognitif di saat yang bersamaan. Multitasking sering kali menjadi pengalihan tugas, dimana anak bolak-balik antar satu aktivitas dan lainnya.

Seperti dilansir dari lifehack.org, secara keseluruhan pengalihan tugas tidak efisien dan membuat anak kehilangan fokusnya. Pikiran membutuhkan beberapa menit untuk kembali fokus setelah teralihkan, terutama untuk kembali fokus pada hal-hal yang menuntut banyak energi mental, seperti belajar.

Cara yang tepat untuk melakukan ini adalah dengan memblokir waktu untuk belajar dan memastikan anak untuk tidak memikirkan hal lain.

c. Anak lebih mudah berfokus saat tubuh dan pikiran kita istirahat dan sehat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com