Penulis: Titien Suprihatien, Guru SMPN 11 Batanghari, Jambi
Hari raya telah tiba, seluruh umat islam berbahagia. Begitu juga dengan para guru, hardiknas tahun ini bertepatan dengan hari kemenangan itu. Momen istimewa ini jarang terjadi sehingga sangat tepat rasanya jika para pendidik melakukan refleksi diri.
KOMPAS.com - Besarnya animo satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka mendapat apresiasi tinggi dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Bagaimana tidak hingga 20 April 2022 tercatat sebanyak 62.955 satuan pendidikan sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi. Selain krisis akibat kesenjangan pembelajaran antar wilayah, kesenjangan antar kelompok sosial serta learning loss akibat pandemi Covid 19.
Besar harapan pemerintah agar para guru mau saling belajar dan berbagi. Bersama-sama tumbuh menjadi pembelajar sepanjang hayat hingga siswa belajar pada orang yang tepat.
Bagaimana cara mewujudkan harapan pemerintah ini?
Kita tidak bisa pungkiri bahwa sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan kualitas pendidik.
Berbagai program pelatihan sudah diberikan kepada guru dan tenaga pendidik, tapi pertanyaannya apakah semua effort yang dilakukan pemerintah itu memberikan impact yang tinggi terhadap kualitas pendidikan selama ini?
Membangun manusia adalah investasi yang tidak berwujud nyata. Membangun manusia butuh kerja sama dan niat suci dari berbagai pihak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.