Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Buruh Sedunia, Siswa Sudah Paham?

Kompas.com - 01/05/2022, 13:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi siswa sekolah, apakah sudah paham bahwa tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia (May Day). Seperti apa sejarahnya?

Melansir laman Universitas Negeri Malang (UM), seperti ini sejarah hari buruh sedunia. Hari buruh sedunia atau yang sering disebut May Day sudah setiap tahun diperingati di seluruh dunia.

Ternyata, May Day memiliki sejarah panjang di belakangnya yaitu pada 1 Mei 1886 telah diproklamasikan oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU).

Baca juga: Siswa, Begini 5 Cara Turunkan Asam Lambung Tanpa Obat

Yakni mengenai jam kerja untuk buruh maksimal 8 jam kerja dan wajib diberlakukan sejak hari itu.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh tingkat kematian buruh pria, wanita, dan anak-anak setiap tahunnya dengan rata-rata 10–16 jam per hari akibat jam kerja yang buruk dan panjang.

Sementara pada tahun berikutnya, organisasi buruh terbesar di Amerika Serikat yang bernama Knights of Labor mendukung pernyataan FOTLU. Kemudian mereka mengerahkan para buruh untuk mogok kerja dan berdemonstrasi.

Demo yang menelan korban jiwa

Pada 1 Mei 1886, lebih dari 300 ribu pekerja yang berasal dari 13 ribu perusahaan di seluruh negeri, turun ke jalan untuk menuntut haknya. Pemogokan pun terjadi, hampir 100 ribu buruh mogok kerja.

Awalnya, aksi protes berlangsung damai. Namun, situasi berubah pada 3 Mei 1886 ketika aparat Kepolisian Chicago terlibat bentrok dengan para buruh di McCormick Reaper Works. Korban jiwa pun jatuh yakni ada empat buruh tewas.

Sedang keesokan harinya, aksi demo kembali digelar di Haymarket Square, terutama untuk memprotes para pekerja yang tewas dan terluka akibat insiden tersebut.

Orasi August Spies yang berapi-api, mereda ketika sekelompok aparat datang untuk membubarkan demonstrasi. Namun, saat polisi mendekat, seseorang yang tak diketahui identitasnya melempar bom ke arah barisan petugas.

Setelahnya, kekacauan pun terjadi. Setidaknya tujuh polisi dan delapan warga sipil tewas.

Baca juga: Makan Sayur dan Buah Minimal 5 Porsi Sehari, Siswa Sudah Tahu?

Pada Agustus 1886, delapan orang yang dicap sebagai anarkis dihukum dalam sidang yang berlangsung secara sensasional dan kontroversial, meskipun tidak ada bukti kuat yang mengaitkan para terdakwa dengan insiden pengeboman. Para juri dituduh punya kaitan dengan kekuatan bisnis besar.

Tujuh dari mereka yang dinyatakan bersalah dijatuhi hukuman mati, dan satu lainnya divonis 15 tahun bui.

Empat terpidana mati tewas di tiang gantung, satu memilih bunuh diri, dan tiga lainnya yang tersisa mendapat pengampunan enam tahun kemudian.

Setelah beberapa tahun kerusuhan Haymarket (Haymarket Riot) dan persidangannya mengejutkan dunia, koalisi partai sosialis dan buruh yang baru terbentuk di Eropa menyerukan dilakukannya demonstrasi sebagai penghormatan bagi “Haymarket Martyrs” – Martir Haymarket.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com