Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi ITB: Ini Cara Aman Amati Gerhana Matahari Total 2023

Kompas.com - 29/04/2022, 20:16 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena astronomi selalu menarik dan jadi perhatian masyarakat. Pada 20 April 2023 mendatang, akan terjadi gerhana matahari total. Meski bukan termasuk fenomena astronomi yang langka, namun gerhana matahari total juga mengundang rasa penasaran masyarakat.

Peristiwa gerhana matahari total pada 20 April 2023 bersamaan dengan peringatan seabad astronomi modern Indonesia yang ditandai dengan peresmian Observatorium Bosscha ITB pada 1 Januari 1923.

Observatorium Bosscha ITB juga ditetapkan sebagai observatorium astronomi modern pertama di Asia Tenggara.

Gerhana matahari sendiri adalah fenomena yang terjadi ketika posisi bulan segaris dengan bumi dan matahari sehingga mengaburkan pandangan bumi terhadap matahari secara total maupun sebagian.

Baca juga: Bank UOB Buka Lowongan Kerja bagi S1-S2 Fresh Graduate, Ayo Daftar

Cara aman amati gerhana matahari total

Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha ITB Yatny Yulianty mengatakan, meski gerhana matahari sebenarnya  bukan fenomena astronomi yang tidak terlalu langka, seringkali wilayah gerhana terbatas pada laut lepas sehingga sulit untuk diamati secara langsung.

Salah satu aktivitas favorit saat terjadi gerhana matahari adalah melihat matahari yang meredup. Namun, dalam mengamati fenomena istimewa ini, perlu diperhatikan kesehatan mata.

Meskipun terkabur, sangat berbahaya untuk melihat matahari secara langsung karena cahaya matahari tetap dapat merusak lapisan retina mata dan menyebabkan penglihatan kabur hingga kebutaan. Jika tidak mempunyai alat khusus (polarisator), dapat digunakan metode proyeksi atau bayangan.

"Paling aman, kita bisa melihat gerhana dengan metode proyeksi atau bayangan," ujar Yatny seperti dikutip dari laman ITB, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: 8 PTN Ini Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK

Contohnya adalah membuat pinhole box. Yaitu kotak dengan lubang kecil pada salah satu sisinya, atau membuat celah kecil. Misalnya dengan tangan atau alat rumah tangga seperti saringan, dan mengamati bayangan matahari yang tampak pada tanah.

Penggunaan alat sehari-hari seperti kacamata hitam, film foto, dan film rontgen untuk melihat matahari tidak dianjurkan.

Tahapan gerhana matahari total

Bayangan bulan akan jatuh pada posisi di bumi sesuai lintasannya, menyebabkan kegelapan sesaat.

Proses gerhana matahari berlangsung bertahap. Seiring dengan pergerakan bulan menutupi matahari sedikit demi sedikit, sinar matahari terakhir akan terlihat melewati lembah-lembah di bulan.

Hingga akhirnya tertutup sempurna pada fase total, menyisakan pancaran bagian korona matahari yang menjulur dari tepi bulan setelah itu, bulan akan bergeser hingga matahari tampak utuh kembali.

Pada fase total, ada beberapa hal menarik yang dapat diamati. Karena intensitas cahaya matahari berkurang, keadaan akan tampak gelap seperti malam dengan bulan purnama, dan langit di daerah cakrawala seperti pada sore hari.

Baca juga: Daftar SBMPTNP Kemenparekraf 2022, Cek Syarat, Jadwal dan Biayanya

 

Akan  terjadi penurunan suhu

Atmosfer bumi akan mendingin, suhu akan turun, kelembapan naik, dan kecepatan angin berubah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com