KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 sudah berlangsung dua tahun lebih. Meski awalnya banyak sektor terkena dampak pandemi Covid-19, saat ini sudah mulai berlahan bangkit kembali.
Termasuk sektor pariwisata yang sempat terpuruk. Namun sektor pariwisata berlahan mulai bangkit kembali.
Hal ini dibahas langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam talkshpw yang diadakan Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sandiaga mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial bagi pemasukan negara Indonesia.
Baca juga: UGM Luncurkan Situs Anti-Konten Negatif, Masyarakat Bisa Lapor
Sebelum pandemi, pada tahun 2018 Indonesia menempati peringkat sembilan sebagai negara dengan pertumbuhan sektor pariwisata tercepat di dunia, nomor tiga di Asia dan nomor satu di Asia Tenggara.
"Setengah abad kita berlomba-lomba untuk meningkatkan jumlah wisatawan dalam hal kuantitas. Namun setelah pandemi kita sekarang mengarah kepada kualitas," terang Sandiaga seperti dikutip dari laman ITB, Selasa (26/4/2022).
Menurutnya, konsep pariwisata halal juga harus bertransformasi. Bagaimana bangsa Indonesia bisa menghadirkan jenis wisata yang mengedepankan kesehatan dan keselamatan.
"Konsep dasar kita tidak berubah tapi pada pola implementasinya akan menyesuaikan," ungkap Sandiaga.
Baca juga: Beasiswa DataPrint 2022 untuk Jenjang SMP-S1, Cek Syaratnya
Terdapat beberapa pembagian kebutuhan dalam terselanggaranya wisata halal, antara lain:
1. Need to have atau harus dimiliki
Obyek wisata harus memiliki seperti makanan halal dan fasilitas ibadah
2. Good to have
Seperti pelayanan Ramadan dan local muslim experience
3. Nice to have
Seperti fasilitas rekreasi dengan privasi dan ramah muslim.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.