Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Perbedaan Ilmu Aktuaria dan Statistika Menurut Dosen ITS

Kompas.com - 20/04/2022, 12:34 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Di jenjang perguruan tinggi, ada beberapa program studi (prodi) mempelajari bidang yang sama.

Meski memiliki nama prodi yang hampir sama, namun ada perbedaan signifikan di dalamnya. Misalnya Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Inggris. Meski sama-sama mempelajari bahasa Inggris namun ada perbedaan dalam materi kuliah yang diajarkan.

Selain itu ada beberapa prodi lain yang banyak dikira sama. Seperti Ilmu Aktuaria yang dikira sama dengan Statistika. Keduanya memiliki peran yang seimbang dalam perkembangan sains dan analitika data.

Untuk menghindari hal tersebut, mari simak perbedaan Ilmu Aktuaria dan Statistika menurut para dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Baca juga: Orangtua, Seperti Ini Cara Ajarkan Anak Olah Sampah Jadi Karya Seni

Statistika dan Aktuaria gabungan beberapa ilmu

Kepala Departemen Sains Aktuaria Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Soehardjoepri mengatakan, Statistika maupun Aktuaria sejatinya merupakan gabungan dari beberapa bidang ilmu seperti Matematika, Statistika, Ekonomi, Keuangan serta Komputasi.

Departemen Sains Aktuaria Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dibuka sejak tahun 2018 silam untuk memenuhi kebutuhan aktuaris baru di Indonesia.

Meskipun terkesan sama, dosen yang kerap disapa Jupri ini mengungkapkan, terdapat perbedaan mendasar yang dimiliki kedua departemen yang tergabung dalam Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ini.

Statistika sendiri, dipelajari untuk menganalisis suatu prediksi dan pengambilan keputusan dari suatu permasalahan dengan berdasarkan data dan fakta yang ada. Sedangkan Aktuaria lebih spesifik ke arah analisis pengelolaan risiko dan data finansial.

Baca juga: Mahasiswa Undip Ciptakan Minuman Berbahan Alami Cegah Insomnia

Peluang kerja sama-sama terbuka lebar

"Namun secara keprofesian keduanya berbeda meskipun terdapat interseksi," kata Jupri seperti dikutip dari laman ITS, Rabu (20/4/2022).

Untuk peluang kerja, Jupri merasa belajar menjadi seorang aktuaris bukanlah sesuatu yang riskan mengingat kebutuhan aktuaris di Indonesia sangat besar dan jumlahnya masih minim.

"Begitu pula statistika, prospeknya juga cukup luas bisa menempatkan diri di segala bidang baik pemerintahan, pendidikan, penelitian, dan lainnya," ungkap alumnus Matematika ITS ini.

Mengingat Departemen Sains Aktuaria masih tergolong sebagai jurusan baru, departemen ini belum termasuk kategori sangat baik atau unggul.

Berbeda dengan Departemen Statistika yang sudah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan telah diakui secara internasional dengan diraihnya akreditasi internasional dari lembaga ASIIN Jerman serta sertifikasi internasional Asean University Network – Quality Assurance (AUN-QA).

Baca juga: 13.826 Peserta Jalani Tes di Pusat UTBK Unej, Wajib Vaksin Booster

Jupri menegaskan, kesempatan sangat terbuka lebar bagi calon mahasiswa baru yang tertarik mengambil bidang studi Statistika ataupun Aktuaria ITS.

Perbedaan kurikulum Aktuaria dan Statistika

Menurutnya, Statistika sangat cocok untuk siapapun yang senang dengan matematika, statistika, dan komputer.

Sedangkan Aktuaria cocok untuk siapapun yang senang dengan matematika, statistika, dan ekonomi.

"Selain itu, tergantung konsistensi belajar dari masing-masing individunya juga," imbuh Jupri

Terkait kurikulum, Kepala Departemen Statistika ITS, Dra Kartika Fithriasari menjelaskan, dalam Departemen Statistika terdapat lima bidang, yaitu komputasi, bisnis dan industri, ekonomi dan finansial, sosial dan kependudukan, serta lingkungan dan kesehatan.

Baca juga: Aptisi Yogyakarta: Kejahatan Jalanan Remaja Rusak Citra Kota Pendidikan

Sedangkan Departemen Sains Aktuaria memiliki tiga bidang peminatan. Bidang peminatan tersebut yakni aktuaria bencana, aktuaria kelautan, dan aktuaria syariah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com