Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Iluni UI, Sri Mulyani: Keuletan Jadi Kunci Hadapi Tantangan

Kompas.com - 11/04/2022, 21:16 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan pengalamannya dalam sesi Webinar Program Mentoring Future Star Corps bertajuk “Fall Seven, Rise Eight: Membangun Ketangguhan Mental Agar Konsisten Berprestasi".

Webinar ini digelar Almamater Center Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) secara daring melalui Zoom pada Sabtu (9/4/2022).

Sri Mulyani mengungkapkan, berbagai tantangan, hambatan, dan bahkan kegagalan pasti dihadapi dalam jalan menuju impian. Salah satu kunci mengatasinya adalah dengan membentuk resiliensi yang dimulai dari formasi awal kehidupan seseorang.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, sikap pertama dalam menghadapi kegagalan menjadi sangat penting. Merasa kecewa dan sedih itu wajar. Namun, jangan sampai menyiksa diri dengan berlarut-larut dan membodoh-bodohi diri sendiri.

Menurutnya lagi, dalam hidup ada hal-hal yang bisa kita kontrol dan ada yang tak bisa kita kontrol. “Kalau bisa dikontrol, kita berbuat yang terbaik, mikir, minta advice sama orang lain,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani pun berkata, ada kalanya kegagalan menjadi suatu keberkahan. “Kadang kegagalan itu menjadi blessing. Perspektif memberikan wisdom. Yang tadinya kita anggap gagal, memalukan, ternyata itu adalah jalan keluar,” ucapnya.

Sri Mulyani juga mengungkapkan, dukungan keluarga menjadi modal penting yang membentuk pola pikirnya saat ini.

“Di sekolah kita kompetitif. Kakak saya juara, tapi saya dari SD tidak pernah juara kelas. Pada saat itu saya mungkin bisa jadi orang paling minder. Orangtua saya sangat memahami anak yang belum juara itu bukan anak yang gagal," ungkapnya.

"Itu masa-masa kritikal dalam formasi kita. Jadi saya tetap merasa oke-oke aja meski nggak juara kelas,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani: Anak Muda Wajib Menebar Hal Positif Saat Akses Dunia Maya

Pentingnya keuletan

Profesional Coach, Co-Founder Kubik Coaching Ferlita Sari menjelaskan, untuk dapat bangkit dari keterpurukan harus menyadari bahwa kegagalan bisa dialami siapa saja. Ada tiga cara pandang tidak sehat yang membuat kita jadi sulit untuk bangkit.

Pertama bagaimana kita memandang diri kita, kedua bagaimana memandang orang lain, ketiga bagaimana memandang dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com