Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian ASI yang Optimal Mampu Cegah Stunting pada Anak

Kompas.com - 07/04/2022, 13:02 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Masalah stunting masih menjadi kondisi patut yang diperhatikan dan diwaspadai. Maka dari itu, pencegahannya perlu dilakukan sejak dini, yakni dengan memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi di usia 0-6 bulan.

Guru Besar Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof. Sandra Fikawati mengaku, ibu yang sedang dalam masa menyusui memerlukan makanan yang bergizi agar dapat memberikan gizi yang optimal kepada bayi melalui ASI.

Baca juga: 3 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2022

Fase menyusui ini berperan penting dalam mencegah stunting pada anak.

Stunting sendiri merupakan gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan.

"Mengingat sebanyak 23 persen bayi sudah terlahir stunted, sehingga perlu upaya yang lebih keras pada saat menyusui, guna mencegah kondisi ini berlanjut," kata dia dalam keterangannya, Kamis (7/4/2022).

Dia menyebut, kebutuhan gizi ibu menyusui itu konsumsinya harus lebih banyak dari ibu hamil untuk mencapai 6 bulan ASI eksklusif dan bayinya tetap dalam kondisi yang baik.

Pada saat ibu menyusui secara eksklusif, bayi itu bergantung sepenuhnya pada ibunya, sehingga pada masa ini perlu diperhatikan gizi ibu.

Apalagi saat ini di Indonesia, prevalensi ibu hamil yang menderita kurang energi kronis (KEK) dan anemia tinggi.

"Setelah bersalin, tidak ada waktu lagi bagi ibu untuk memperbaiki status gizinya kecuali dengan mengonsumsi makanan bergizi saat menyusui," ungkap dia.

Mengingat pentingnya ibu menyusui dalam mencegah stunting, dia menyarankan agar fase ini menjadi perhatian pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga: Ikut UTBK-SBMPTN 2022, Ini 10 PTN Terbaik Versi Webometrics dan QS WUR

Sebagaimana diketahui, Kemenkes memiliki program khusus dalam rangka pencegahan stunting yang dinamakan Intervensi Gizi Spesifik.

Dalam program Intervensi Gizi Spesifik terdapat 9 upaya yang dilakukan untuk mencegah stunting pada saat sebelum dan setelah bayi lahir.

Hanya saja, kata Prof. Fika, perlu ditambahkan upaya pemberian asupan gizi yang optimal bagi ibu menyusui, agar jangan sampai kecolongan menjadi stunting di saat mendapat ASI eksklusif 6 bulan.

Di sisi lain, Prof. Fika mengapresiasi program Kemenkes dalam upaya pencegahan stunting, seperti pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri dan pemberian makanan tambahan protein hewani bagi anak usia di bawah dua tahun (baduta).

Hanya saja, dibutuhkan poin tambahan pada fase menyusui, agar program tersebut lebih komprehensif.

Dia juga menyarankan agar pemerintah memberikan subsidi untuk memudahkan akses masyarakat terhadap makanan yang mengandung protein hewani.

Baca juga: Ikut UTBK-SBMPTN 2022, Ini 13 PTN Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2022

"Pemerintah bisa subsidi protein hewani, yang di dalamnya ada susu buat anak-anak. Protein hewani berbentuk susu ini sangat penting bagi pertumbuhan anak. Harga protein hewani di negara maju relatif sangat murah dibanding di Indonesia. Tanpa adanya subsidi, maka akan sulit cegah stunting," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com