Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Perpusnas Ingatkan Literasi Bukan Sekadar Bisa Baca Tulis

Kompas.com - 29/03/2022, 21:54 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan tahun 2022 dengan tema “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional” pada pada 29-30 Maret 2022 di  Jakarta.

Kepala Perpusnas Syarif Bando dalam sambutan pembukaan (29/3/2020) menyampaikan, digitalisasi perpustakaan merupakan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Perpusnas.

"Tingkatkan transformasi digital Perpustakaan untuk mempercepat terwujudnya manusia unggul, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kemampuan kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan meningkatkan income per kapita, serta menambah devisa negara untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya," ujar Syarif Bando mengutip pesan Presiden.

Muhammad Syarif Bando, juga menegaskan perpustakaan berperan dalam memperkuat literasi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM).

Dalam Rakornas Perpustakaan 2022 "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional", Kepala Perpusnas juga menyampaikan, literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif.

"Maka dari itu, perlu terus dilakukan pengembangan kemampuan pekerja dan angkatan kerja dalam mengadopsi alat, proses, dan prosedur baru agar siap menghadapi revolusi industri 4.0," kata Syarif.

Maka dari itu, perpustakaan harus membuka peluang untuk bersinergi dengan perubahan. Untuk itu, perpustakaan dituntut untuk memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir.

Baca juga: Rakornas Perpustakaan 2022, Komisi X DPR: Penguatan Literasi Butuh Kolaborasi

Literasi tidak hanya kemampuan baca

Syarif Bando juga mengingatkan penguatan literasi tidak cukup berhenti pada kemampuan baca tulis saja.

"Sejatinya literasi bukan saja pandai baca tulis, tetapi literasi adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa," tambahnya.

Untuk itu, lanjut Kepala Perpusnas, pihaknya mengusulkan setidaknya ada lima tingkatan pemahaman literasi sebagai bagian dari peta jalan penguatan literasi.

Pertama, mengasah kemampuan baca, tulis, hitung, dan pembentukan karakter mental religius. Kedua, menyediakan akses bahan bacaan terjangkau yang akurat, terkini, terlengkap dan terpercaya dari minimum 10 mesin pencari ilmu pengetahuan terbaru (eBook, Buku Digital, Karya cetak/rekam).

Ketiga, Memahami apa yang tersirat dan yang tersurat dengan acuan 500 kata per menit artinya daya serap 70 persen (kurang), 800 kata per menit yang artinya daya serap 80 persen (baik) dan  1.000 kata per menit yang berarti daya serap 90 persen (sangat baik).

Keempat, Memiliki inovasi dan kreativitas sebagai antisipasi terhadap perkembangan teknologi informasi 2020-an dan perubahan cepat. Serta kelima, memiliki kemampuan menciptakan barang/jasa yang dapat digunakan dalam kompetisi global (menjadi produsen bukan konsumen).

Hal senada juga disampaikan Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Muhadjir Effendy yang menegaskan, “tingkat keberhasilan perpustakaan itu tak lagi berapa banyak yang berkunjung atau minjam buku, tapi setelah dia datang ke perpustakaan, apa produk atau output yang dihasilkan."

Menko PMK Muhadjir yang membuka Rakornas Perpustakaan 2022 juga mengingatkan, digitalisasi perpustakaan bukan lagi menjadi pilihan melainkan sudah menjadi keharusan.

"Sebagai induk dari seluruh bentuk perpustakaan di Indonesia, Perpustakaan Nasional harus membangun ekosistem nasional untuk mentransformasi keberadaan perpustakaan menjadi sumber belajar," ujarnya.

Baca juga: Literasi Digital Santri Milenial, Buku Pegangan Santri di Era Digital

Ia juga meminta perpustakaan harus hadir di seluruh pelosok negeri, termasuk ke desa-desa. Karena pemerintah telah menganggarkan dana perpustakaan melalui Kementerian Desa untuk maksud itu.

“Perpustakaan mobil atau perpustakaan bergerak juga terus dijalankan, apalagi peta jalan literasi saat ini masih belum berjalan maksimal, karena efek Covid sangat terasa. Tapi semoga target yang direncanakan pemerintah melalui RPJMN juga bisa terealisasi dengan cepat,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com