Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKKBN-Tanoto Foundation Latih Tim Pendamping Guna Turunkan Stunting di NTT

Kompas.com - 26/03/2022, 19:47 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul menyambut Indonesia Emas 2045, pemerintah Indonesia fokus memberantas stunting atau gagal tumbuh.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia masih berada pada angka 24,4 persen atau dialami sekitar 5,33 juta balita.

Walau ini menunjukkan penurunan prevalensi stunting dari tahun-tahun sebelumnya namun upaya yang lebih keras tetap dibutuhkan untuk mencapai angka 14 persen di tahun 2024, sesuai yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.

Sejak diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang menunjuk BKKBN sebagai ketua pelaksana program percepatan penurunan stunting, berbagai upaya dan inisiatif telah dilakukan.

Baca juga: Webinar Undip: Masyarakat Perlu Sadari Bahaya Gangguan Makan

Pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK)

Salah satunya adalah dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang merupakan sebuah langkah preventif dan promotif dalam mengatasi permasalahan stunting pada keluarga berisiko stunting.

Saat ini terdapat 200.000 TPK atau 600.000 orang anggota TPK yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB yang bertugas mendampingi dan mengedukasi keluarga-keluarga tersebut.

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.

BKKBN dan Tanoto Foundation percepat penurunan stunting

Sejak tahun 2021, BKKBN dan Tanoto Foundation bekerja sama dalam mengembangkan program percepatan penurunan stunting berbasis keluarga.

Baca juga: Kapan SNMPTN 2022 Diumumkan? Catat Tanggal dan Cara Melihat Hasilnya

Selain serangkaian webinar di tingkat nasional yang telah diselenggarakan, kerja sama juga dilakukan dalam penyusunan modul pencegahan stunting untuk kelas Bina Keluarga Balita, dan pada tahun ini ditambahkan dengan peningkatan kapasitas TPK di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Pada tanggal 24-26 Maret 2022, Tanoto Foundation dan BKKBN akan melaksanakan Pelatihan Konseling Pemberian Makanan Tambahan Bayi dan Anak (PMBA) kepada 15 orang bidan anggota TPK Kabupaten Timor Tengah Selatan dari Kecamatan Mollo Utara, Mollo Selatan dan Kota Soe.

Para bidan yang telah menyelesaikan pelatihan terakreditasi Kementerian Kesehatan ini akan mensosialisasikan pengetahuan tersebut kepada 30 anggota TPK non tenaga kesehatan di kelompoknya.

Dampingi keluarga berisiko stunting

Manfaat pelatihan ini akan membantu 45 orang anggota TPK yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting di wilayahnya.

Baca juga: Amankah Mengonsumsi Pisang Saat Perut Kosong? Ini Kata Guru Besar IPB

Kepala Perwakilan BKKBN Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Mau Kuru dalam kesempatan terpisah menyampaikan, NTT memiliki 15 kabupaten dengan prevalensi stunting yang masih di atas 30 persen, salah satunya adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

"Pelatihan Konseling PMBA kepada 15 bidan anggota TPK yang dilakukan dengan dukungan Tanoto Foundation ini dapat menjadi model peningkatan kapasitas TPK yang mendorong mekanisme pengimbasan pengetahuan di masing-masing tim," terang Marianus seperti keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).

Sementara itu, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry mengungkapkan, TPK yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting merupakan upaya kunci percepatan penurunan stunting namun perlu didukung dengan peningkatan kapasitas dan monitoring yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com