Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen FK Unair Ini Jadi Gubes Neuroanatomi dan Neurosains Perempuan Pertama di Indonesia

Kompas.com - 26/03/2022, 08:58 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) patut berbangga. Pasalnya, salah satu dosennya menjadi Guru Besar (Gubes) Neuroanatomi dan Neurosains perempuan pertama di Indonesia.

Dia adalah Prof. Viskasari Pintoko Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K), Ph.D., yang dikukuhkan menjadi guru besar Unair pada pertengahan Februari 2022 lalu.

Prof. Viska adalah satu diantara 30 guru besar neuro anatomy dan neurosains aktif di Indonesia. Tetapi, hanya dia sendiri yang perempuan.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Lakukan Ini jika Merasa Greges

Menurut dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D., dari Perhimpunan Ahli Anatomi dan Histologi Indonesia (PAAI), Prof Viska di matanya adalah seorang dokter yang aktif dan enerjik.

"Di Indonesia ahli anatomi hanya sekitar 300-an. Dan guru besar yang aktif hanya 25-an, termasuk salah satunya Prof. Viska," ujar dr. Ahmad dikutip dari laman FK Unair, Rabu (16/2/2022).

Dikatakan, Prof. Viska mampu menjembatani kerjasama Prodi Anatomi, Histologi dan Farmakologi FK Unair dengan PAAI sehingga lahir Majalah Biomorfologi di mana dia sebagai kepala editor.

"Harapan saya, Prof. Viska bisa membumikan anatomi yang sampai sekarang masih dikenal menakutkan dan sulit. Membuat anatomi semakin dikenal secara luas," harap Ketua Departemen Histologi FK UI ini.

Gemar ilmu anatomi

Prof. Viska menjelaskan bahwa dirinya senang mempelajari ilmu anatomi. Bagi dia, anatomi adalah subjek yang menyenangkan. Meski bagi sebagian besar dokter, ilmu anatomi dikenal sebagai ilmu yang menakutkan.

"Ilmu anatomi ini seakan kita ditantang untuk melihat secara 3D. Antara struktur tubuh, unsur dari sekitar dan sangat terkait fungsi tubuh. Bagaimana kita mempelajari abnormalitas pada struktur tertentu, bagi saya, ini kajian yang sangat menarik," jelasnya.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Yuk Mengenal Lebih Dekat Vaksin Booster

Ternyata, ia mulai mendalami anatomi yang bermula pada 2005 saat FK Unair hanya memiliki satu dosen di bidang anatomi, yakni Almarhum Dokter Abdul Khamid.

Motivasinya semakin kuat karena saat itu publikasi mengenai ilmu dasar dan biomolekuler nyaris belum ada. Kebanyakan masih berfokus pada peneliitian klinis.

Maka ia mengambil studi Ph.D di The University of Queensland, Australia. Di sana ia mengambil studi tentang neuroanatomi.

Jadi penyemangat sembuh orang tua

Dosen FK Unair ini bahkan tak menyangka bakal menjadi guru besar. Tetapi, sejak kecil ia memang suka mengajar. Bahkan dapat menjadi guru besar juga karena dorongan Dekan FK Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K).

"Saya mempersiapkan ini sejak 2020 dengan segala macam tantangannya. Di mana setiap beberapa bulan berganti-ganti persyaratannya," tuturnya.

Tapi, proses panjang tersebut tak mematahkan langkah Prof. Viska untuk maju mencapai puncak tertinggi sebagai profesi guru. Ini tak lepas dari orang tuanya.

Baca juga: Guru Besar Unesa: Ini Cara Mengatasi Krisis Air Bersih

"Kebetulan orang tua saya sakit. Maka saya fight bagaimana bisa mencapai ke gelar ini sehingga orang tua saya juga berjuang untuk sembuh untuk menyaksikan saya dikukuhkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com