KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji non-subsidi tabung 5,5 kilogram dan 12 kilogram per 27 Februari 2022.
Harga elpiji non-subsidi di pasaran melesat naik hingga menyentuh lebih dari Rp 200.000. Kondisi ini tentu membuat masyarakat makin "menjerit" karena sebagian besar harga bahan pokok juga mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan.
Pakar Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Rudi Purwono memberikan pendapatnya mengenai kondisi ini.
Menurut dia, besarnya pasokan elpiji impor di Indonesia mengakibatkan harga dalam negeri melonjak naik.
Baca juga: Amankah Mengonsumsi Pisang Saat Perut Kosong? Ini Kata Guru Besar IPB
Hal tersebut salah satunya lantaran perang antara Rusia dan Ukraina. Sanksi ekonomi dunia yang diberikan kepada Rusia membuat pasokan gas Rusia terganggu.
"Komoditas gas ini juga dijadikan strategi Rusia untuk membela diri atas sanksi dari negara lainnya. Oleh sebab itu, ada kenaikan harga gas secara keseluruhan di pasar dunia," terang Rudi Purwono seperti dikutip dari laman Unair, Sabtu (26/3/2022).
Rudi menerangkan, kenaikan harga elpiji yang cukup tinggi dalam waktu singkat ini akan berdampak pada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Terlebih pada sektor bisnis makanan.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini menjelaskan, ada dua kemungkinan yang dapat diambil para pelaku UMKM dengan adanya kondisi ini.
Yakni dengan menaikkan harga jual produk dan menderita kerugian sebagai kompensasi kenaikan harga elpiji tersebut.
"Selain UMKM, tentu kenaikan harga ini akan membebani masyarakat. Khususnya rumah tangga dengan pendapatan menengah ke bawah," tuturnya.
Baca juga: Siswa, Lakukan Langkah Ini jika Mengalami Kekerasan Seksual
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.