Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpusnas Gelar Rakornas Perpustakaan 2022 untuk Wujudkan Ekosistem Digital Nasional

Kompas.com - 24/03/2022, 20:37 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022 yang rencananya akan digelar pada 29-30 Maret 2022 secara hibrid.

Rencana Rakornas Perpustakaan 2022 bertajuk “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional” disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Perpusnas, Jakarta (24/3/2020).

Hadir dalam konferensi pers ini Muhammad Syarif Bando (Kepala Perpusnas), Didik Suhardi (Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK) serta Subandi Sardjoko (Departemen Pembangunan, Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas).

Dalam acara yang dipandu Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana ini, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpusnas Joko Santoso mengungkapkan Rakornas Perpustakaan tahun ini diharapkan dapat diikuti sebanyak 10.000 atau bahkan 15.000 peserta.

Rakornas akan diisi dengan beragam diskusi menarik yang mengupas persoalan dan tantangan literasi Indonesia. Dari total peserta itu, 750 peserta akan hadir secara luring dan 9.250 peserta secara daring.

Peserta luring terdiri dari Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Ketua Forum Perpustakaan/Penerbit/Pengusaha Rekaman dan pihak-pihak yang telah melakukan kerja sama dengan Perpusnas.

Wujudkan ekosistem digital nasional

Dalam awal sambutan, Kepala Perpusnas Syarif Bando menegaskan, pihaknya menepis "penghakiman" survei-survei yang memberikan stigma budaya baca Indonesia yang dinilai rendah.

Baca juga: Selain Perpustakaan Nasional, 9 Perpustakaan Lainnya di Jakarta Juga Terbuka untuk Umum

"Hanya Indonesia yang memiliki lebih dari 100 aksara di seluruh dunia. Jadi kita adalah keturunan nenek moyang pencipta dan pembaca yang sangat baik," tegas Syarif Bundo.

Lebih jauh ia menjelaskan, yang menjadi persoalan saat ini adalah berdasarkan standar UNESCO saat ini di Indonesia satu buku masih ditunggu oleh 90 orang. "Asia Timur dan Eropa rata-rata mereka sudah 20 buku setiap orang untuk setiap tahun," ungkapnya.

Di sinilah, perpustakaan berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi SDM melalui transformasi perpustakaan untuk mewujudkan ekosistem digital nasional itu, tegas Kepala Perpusnas.

Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif. Perlu terus dilakukan pengembangan kemampuan pekerja dan angkatan kerja dalam mengadopsi alat, proses, dan prosedur baru agar siap menghadapi revolusi industri 4.0,” jelas Syarif Bando.

Terkait tema “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional”, Syarif Bando menyampaikan pihaknya memandang pentingnya peningkatan kualitas SDM yang memiliki kemampuan adaptasi teknologi guna mendukung pelaksanaan tranformasi ekonomi berbasis digital.

Kepala Perpusnas juga menjelaskan, tema Rakornas juga mengacu pada arahan Presiden Joko Widodo dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana (TKDD) TA 2022 pada 29 November 2021.

Dua dari enam kebijakan utama yang disampaikan Presiden itu adalah peningkatan SDM yang unggul dan melanjutkan pembangunan infrastuktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi.

Selain itu, dalam acara Opening Ceremony Presidency G20 pada 1 Desember 2021 lalu, Presiden menyatakan salah satu isu strategis yang menjadi fokus Indonesia adalah transformasi ekonomi berbasis digital.

Peta jalan literasi nasional

Dalam kesempatan sama, Subandi Sardjoko dari Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan, literasi menjadi salah satu prioritas nasional yang tidak kalah penting dengan inovasi dan kreativitas dalam mewujudkan SDM berdaya saing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com