KOMPAS.com - Ketua Padjadjaran Halal Center Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Souvia Rahimah mengungkapkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait sertifikasi halal.
Salah satunya adalah edukasi mengenai sertifikasi halal di masyarakat.
Baca juga: 3 Kesepakatan Rektor-Dosen SBM ITB, Salah Satunya Tak Mogok Mengajar
"Orang di Indonesia masih banyak yang belum memahami urgensi sertifikasi halal," kata dia melansir laman Unpad, Sabtu (19/3/2022).
Souvia mengatakan, halal seyogianya menjadi standar mutu yang menjamin suatu produk benar-benar aman dikonsumsi.
Sementara bagi umat Islam, halal tidak sekadar jaminat mutu, tetapi juga sesuai secara syariat.
Sampai saat ini, masih banyak produk di Indonesia yang rentan menjadi tidak halal.
Halal di sini bukan hanya tidak menggunakan bahan pangan yang dilarang dalam syariat. Produk halal juga harus terjamin prosesnya.
Mulai dari proses penyembelihan hingga penggunaan bahan-bahan pangan yang aman.
Souvia melanjutkan, tidak semua produk bahan baku pangan sudah memenuhi standar halal.
Pengolahan yang tidak sesuai akan membuat produk rentan menjadi tidak halal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.