Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa KKN ITK Inovasi Hidroponik NFT Bertenaga Listrik Panel Surya

Kompas.com - 08/03/2022, 13:43 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi masyarakat yang tak punya lahan luas, sebenarnya pekarangan yang ada di rumah juga dapat dimanfaatkan. Terutama untuk ditanami tanaman hidroponik.

Apalagi di daerah perkotaan, banyak rumah-rumah yang mulai menanam tanaman hidroponik. Tentu, sistem ini memiliki banyak keunggulan.

Terkait hal itu, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang ikut program KKN di Jalan Klamono III RT 55 Keluarahan Muara Rapak melakukan inovasi.

Baca juga: ITK Bagikan 5 Tips Dasar Bangun Rumah

Manfaatkan listrik panel surya

Adapun inovasinya ialah 'Pemanfaatan Lahan Sempit dengan Sistem Hidroponik Bertenaga Listrik Panel Surya'. Dosen pembimbingnya ialah Meidi Arisalwadi, S.Si., M.Si., dan Hizkia Alpha Dewanto, S.T., M.Sc.

Melansir laman ITK, Kamis (17/2/2022), program KKN ini dipilih karena kawasan Muara Rapak yang padat penduduk memiliki potensi lahan pertanian yang masih sangat luas.

Hanya saja prospek pemanfaatan lahan sempit, seperti di pekarangan rumah, saat ini bisa menjadi tren tersendiri bagi masyarakat perkotaan.

Menurut Meidi Arisalwadi, sistem hidroponik NFT adalah sistem hidroponik yang merupakan salah satu dari sekian banyak sistem hidroponik.

Sistem hidroponik NFT dianggap sistem yang paling cocok untuk skala rumahan karena beberapa keunggulan dibandingkan sistem lain.

Sistem hidroponik NFT merupakan salah satu teknik hidroponik dimana akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.

Adapun keuntungan menggunakan sistem hidroponik NFT antara lain:

  • kebutuhan air dapat tercukupi
  • keseragaman
  • tingkat konsentrasi nutrisi dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman sehingga membantu tanaman untuk tumbuh lebih cepat.

Baca juga: Mahasiswa ITK Inovasi Produk Pertanian Sisa

Pada dasarnya, prinsip kerja sistem hidroponik NFT adalah air dan nutrisi yang digunakan secara berulang setelah melewati tanaman. Dengan cara ini air dan nutrisi yang digunakan menjadi lebih hemat.

Sudah banyak petani berskala rumahan dan skala industri yang menggunakan sistem hidroponik NFT karena hemat, efisien dan praktis.

Adapun pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dan nutrisi dari bak penampung menuju tempat penanaman tidak mengambil listrik dari rumah warga, melainkan memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi listrik bagi pompa.

Didukung dengan bantuan baterai aki, maka tanaman dapat memperoleh nutrisi selama 24 jam ataupun ketika cuaca sedang mendung, dimana ketika malam hari atau cuaca mendung maka baterai aki akan menyuplai energi listrik ke pompa.

Sedangkan ketika pagi atau cuaca cerah maka panel surya akan menyuplai energi listrik ke pompa sekaligus mengecas baterai aki sehingga dapat digunakan kembali ketika dibutuhkan.

Hemat pengeluaran warga

Dengan demikian, sistem hidroponik NFT yang digabungkan dengan sistem panel surya mampu menghemat pengeluaran warga khususnya untuk biaya listrik, sehingga sistem hidroponik yang digunakan menjadi semakin hemat dan efisien.

Baca juga: Mahasiswa ITK Inovasi Limbah Ban Jadi Material Anoda Baterai

Sedangkan jenis tanaman yang dapat dibudidayakan pada sistem hidroponik NFT antara lain:

  • kailan (Chinese Broccoli)
  • selada
  • pakcoy
  • tomat
  • sawi
  • bayam
  • kangkung
  • paprika
  • terong
  • mentimun
  • rumput gajah
  • hingga beberapa jenis buah dan tanaman herbal/obat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com