Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ujian Alami Kecemasan, Ini Kata Psikolog UGM

Kompas.com - 07/03/2022, 15:46 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Setiap manusia biasanya mengalami kecemasan saat ikut ujian.

Lalu bagaimana jika kecemasan yang muncul sangat tinggi atau berlebihan?

Baca juga: Peluang di SBMPTN 2022, Ini 15 Jurusan Sepi Peminat UGM

Psikolog UGM, Sutarimah Ampuni menjelaskan, setiap orang pasti memiliki kecemasan saat menghadapi situasi akan diuji kemampuannya.

Namun, perasaan cemas yang berlebihan perlu diwaspadai karena mengarah pada test anxiety disorder.

"Jadi test anxiety disorder itu merupakan gangguan saat level cemas sangat tinggi di tengah situasi menghadapi ujian. Ujian tidak hanya seperti ujian sekolah atau masuk perguruan tinggi saja namun saat menghadapi penilaian ketika bekerja atau akan tampil," ucap dia melansir laman UGM, Senin (7/3/2022).

Dia mengatakan, orang yang mengalami test anxiety disorder akan merasa kecemasan yang sangat luar biasa saat akan menghadapai penilaian.

Gejalanya cukup beragam dari yang ringan hingga berat.

Namun, secara umum gejala gangguan kecemasan menghadapi ujian ini dikelompokkan menjadi tiga, yakni gejala fisik, gejala kognitif dan perilaku, serta gejala emosional.

Gejala fisik antara lain berkeringat, gemetar, jantung berdetak cepat/berdebar, mual, perut tidak nyaman, badan menjadi dingin atau panas, bahkan pingsan.

Lalu gejala perilaku dan kognitif meliputi sulit konsentrasi, sulit berpikir, sering lupa, meragukan kemampuan atau berpikir buruk akan diri sendiri.

Baca juga: Ikut Ajang SBMPTN 2022? Ini 10 Prodi Saintek dan Sohum UB Paling Ketat

Sementara itu, gejala emosional diantaranya perasaan tidak berharga, putus asa, tidak berdaya, marah, bahkan ingin melukai diri sendiri.

Dua penyebab kecemasan saat ujian

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini memaparkan ada dua penyebab test anxiety disorder.

Pertama, penyebab biologis dimana secara biologis terdapat orang-orang yang secara genetis mempunyai kecenderungan untuk merasa cemas dan memiliki kemungkinan diturunkan.

"Sebenarnya semua orang saat berada di situasi menantang ada hormon yang dikeluarkan yani adrenalin. Adrenalin ini meningkat saat berkompetisi yang berguna untuk memacu tampil maksimal, tetapi pada orang tertentu justru adrenalin yang muncul berlebihan sehingga menimbulkan cemas berlebih," sebut dia.

Kedua, penyebab kognitif. Kecemasan berlebih yang muncul karena pemikiran yang timbul dari pengalaman atau perjalanan hidup seseorang membuat mudah berfikir negatif akan diri sendiri maupun takut gagal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com