Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Rangkul 4 Perguruan Tinggi Sumbar Data Rumah Rusak akibat Gempa

Kompas.com - 04/03/2022, 09:22 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Gempa bumi yang mengguncang Pasaman Barat dan sekitarnya pada Minggu (27/2/2022) mengakibatkan berbagai kerusakan terhadap bangunan, termasuk rumah masyarakat.

Badan Nasional Penanggulanggan Bencana (BNPB) melakukan assessment dan memetakan kerusakan rumah dengan merangkul mahasiswa 4 perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).

Baca juga: Ikut SBMPTN 2022? Ini 10 Prodi Saintek dan Sohum Unair Paling Diminati

Ketua Rehabilitasi dan Rekonstruksi Universitas Andalas (Unand) Febrin Anas Ismail menyebutkan, 4 perguruan tinggi yang terlibat dalam proses assessment selama 10 hari ke depan, seperti Unand, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bung Hatta (UBH), dan Institut Teknologi Padang (ITP).

Dia menyampaikan, ada 106 mahasiswa beserta koordinator nantinya akan melakukan pendataan dan meng-input data secara online di lapangan, sehingga data real time yang masuk di inaRISK selalu terupdate.

Menurut dia, data yang ada sekarang selalu berubah, sehingga masyarakat juga bingung apakah rumahnya bisa direhab atau dibangun kembali.

Selain itu, Febrin juga menyampaikan ada inovasi baru untuk memperbaiki rumah-rumah yang retak akibat bencana gempa ini, yakni dengan menggunakan teknologi ferrocement layer atau kawat anyam yang dilapisi semen.

"Jika rumah masih berdiri kokoh dan hanya menimbulkan keretakan pasca-gempa, maka rumah tersebut dapat diperbaiki dan dapat diperkokoh dengan kawat anyam ke dinding atau sudut dinding," kata Febrin melansir laman Unand, Jumat (4/3/2022).

Dia menambahkan, selain melakukan proses assessment, mahasiswa juga menyosialisasikan proses perbaikan rumah masyarakat.

Rektor Unand Prof. Yuliandri mengemukakan, dirinya telah mengirimkan tiga tim ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Pasaman dan sekitarnya.

Baca juga: Masuk IPB Lewat Jalur SBMPTN 2022? Ini 20 Prodi Paling Diminati

Tiga tim ini terdiri tim dokter dari RS Unand, Pusat Tanggap Bencana dari Fakultas Keperawatan dan Kesmas, serta Pusat Studi Bencana.

Pusat Studi Bencana telah melakukan quick assessment dan pemetaan awal pasca gempa.

Namun, perlunya assessment lanjutan dengan bekerja sama dengan BNPB melibatkan mahasiswa teknik sipil di empat perguruan tinggi yang ada di Sumbar.

Rektor Yuliandri menekankan kepada seluruh mahasiswa agar bergandengan tangan demi membantu masyarakat dan pemerintah.

Tak lupa, menjaga kondisi kesehatan dan komunikasi serta kerjakan dengan sepenuh hati dan tuntas.

"Dalam setiap interaksi, tinggalkan kesan positif, tinggalkan kesan yang menyenangkan," jelas Rektor Unand.

Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah melepas mahasiswa secara resmi yang didampingi Rektor Unand dan Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Tafdil Husni.

Jarwansyah sangat mengapresiasi atas keterlibatan mahasiswa dari 4 perguruan tinggi di Sumbar sebagai relawan mapping rumah rusak akibat gempa bumi yang mengguncang Pasaman Barat dan sekitarnya.

Baca juga: Di Luar Pulau Jawa, Ini 10 Universitas Terbaik Versi Webometrics 2022

"Karena rumah rusak ada kategorinya di antaranya Rusak Ringan (RR), Rusak Sedang (RS), dan Rusak Berat (RB)," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com