Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSA UGM: Lakukan Ini jika Merasa "Greges"

Kompas.com - 03/03/2022, 11:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mengeluh sakit demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan. Oleh masyarakat Jawa menyebut dengan istilah "greges".

Bahkan di media sosial banyak dibicarakan oleh netizen sebagai Hari Greges Nasional. Tentu karena ramai atau banyak yang mengalami greges.

Terlebih saat ini juga kasus Covid-19 varian Omicron sedang naik. Adapun ciri-ciri atau gejalanya hampir sama dengan sakit flu.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Yuk Mengenal Lebih Dekat Vaksin Booster

Terkait hal itu, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc., Sp. THT-KL., memberikan penjelasan.

Menurutnya, greges merupakan gejala yang biasanya muncul saat seseorang terserang flu. Namun, dalam situasi pandemi Omicron saat ini sulit membedakan apakah seseorang terkena flu atau terinfeksi Omicron.

"Sulit dibedakan karena infeksi Omicron memilki gejala seperti flu biasa," ujarnya dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (3/3/2022).

Dijelaskan mengenai flu biasa dengan Omicron. Jika flu biasa:

  • gejala demam
  • batuk
  • pilek
  • nyeri tenggorokan

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini yang Harus Dilakukan jika Omicron Datang

Untuk gejala Omicron, yakni:

  • demam
  • batuk
  • pilek
  • nyeri tenggorokan

"Salah satu bedanya yang dominan adalah nyeri tenggorokan yang lebih berat dibandingkan dengan flu," tuturnya.

Untuk itulah, jika tubuh mengalami greges, maka Mahatma mengimbau pada masyarakat agar:

1. beristirahat

2. membatasi interaksi

3. melakukan isolasi mandiri

Namun jika gejala tidak mereda dalam kurun waktu 24 jam disarankan melakukan swab test. Pengecekan swab test menjadi upaya yang dapat membedakan apakah yang tengah dialami adalah flu biasa atau varian Omicron.

Baca juga: RSA UGM: Seperti Ini Penanganan Pasien Diabetes Melitus

Tentu, dengan swab test ini diharapkan bisa menekan penularan Omicron. Selain itu juga dapat melindungi orang-orang yang berisiko mengalami gejala berat seperti lansia, orang yang belum divaksin, dan orang dengan komorbid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com