Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Rangkul Kementerian ESDM Dukung Inovasi Energi Terbarukan

Kompas.com - 02/03/2022, 19:44 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menandatangani naskah pengaturan pelaksanaan program Renewable Energy Skills Development (RESD), yang dilaksanakan oleh The Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) melalui GFA Consulting Group dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kolaborasi antara pendidikan tinggi vokasi baik dengan perguruan tinggi, industri, kementerian/lembaga maupun non-kementerian/lembaga ini, diharapkan dapat melahirkan berbagai inovasi yang menjadi solusi alternatif bagi kebutuhan energi di masa yang akan datang.

Baca juga: 5 Profesi Jurusan Informatika Ini Laris di Masa Depan

"Kolaborasi membuka ruang lebih besar untuk berkarya dan berdaya saing, tanpa adanya kerja sama, ide-ide inovasi akan memiliki sekat dan terbatas. Kerja sama melalui sinergi penyelenggaraan pendidikan tinggi, diharapkan mendukung kekuatan ekonomi nasional," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wikan Sakarinto di Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Dia menyampaikan, kebijakan pemerintah saat ini berfokus pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dan pembangunan yang mengembangkan sumber daya laut.

Dirjen Diksi menyatakan dukungan penuh pertumbuhan inovasi yang dikonsentrasikan pada energi terbarukan melalui skema kolaborasi di dalam negeri.

"Pembukaan program studi baru dan dukungan join research tentang energi terbarukan terus dilakukan untuk meningkatkan inovasi di bidang energi baru. Dukungan terhadap rencana program RESD yang diinisiasi SECO merupakan salah satu wujud konkret, dan diharapkan animo calon peserta didik terhadap bidang ini akan terus bertambah,” ungkap Wikan.

Selain itu, Kemendikbud Ristek sebagai anggota komite pengarah program, berharap bahwa ikhtiar yang dilaksanakan bersama dengan Kementerian ESDM ini akan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra pendidikan dan penelitian di bidang energi.

"Ditjen Pendidikan Vokasi siap untuk bersama-sama mendorong terpenuhinya lulusan yang siap kerja di bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," tegas dia.

Baca juga: Pakar Unair Sentil Kebijakan BPJS Jadi Syarat Administrasi

Pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang dimiliki pada jenjang diploma empat di program ini, kata Wikan, merupakan pilihan tepat dalam melahirkan talenta terbaik yang mampu bekerja, berwirausaha, serta menciptakan kreativitas dan inovasi.

Program studi jenjang diploma empat yang akan menghasilkan sarjana terapan, tidak hanya menghasilkan lulusan terampil dalam hal praktis namun juga memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dan kemampuan nonteknis (soft skills) yang tinggi.

"Jalur penerimaan mahasiswa untuk program D4 Konsentrasi Energi Terbarukan nantinya dapat dilakukan melalui jalur alih jenjang, dan jalur mandiri di masing-masing Politeknik terpilih mulai bulan Maret tahun ini," kata Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek, Beny Bandanadjaja.

Pihak SECO mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp 5 miliar untuk pelaksanaan program yang dimulai tahun ini sampai dengan tahun 2025 untuk pengembangan pendidikan tinggi vokasi khususnya pada bidang bidang energi terbarukan solar, hidro, dan energi gabungan/hibrida (hybrid) di Indonesia.

Beberapa politeknik penerima manfaat di lingkup Kemendikbud Ristek, yaitu Politeknik Negeri Bali (PNB), Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), dan Politeknik Negeri Manado (Polimdo), termasuk untuk Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas di bawah lingkup Kementerian ESDM.

Program ini menargetkan 450 lulusan D4 dengan gelar Sarjana Terapan Teknik Energi Terbarukan, khususnya bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Baca juga: JHT Cair Usia 56 Tahun, Pakar UGM: Tidak Sensitif ke Pekerja Swasta

"Pelaksanaan program diperkuat dengan pendampingan dari lembaga pendidikan di Swiss termasuk Swiss University of applied sciences dan Swiss Federal Institute for Vocational Education untuk memberikan masukan praktik baik di bidang vokasi dan kerja sama industri," ungkap Pimpinan Pelaksana Program RESD, Martin Stottele.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com