KOMPAS.com - Insiden pengusiran tamu dalam rapat dengar pendapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terulang kembali. Kali ini, Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim diusir dalam rapat dengan Komisi VII pada Senin (14/2/2022).
Sebelumnya insiden serupa terjadi dalam rapat dengan Komnas Perempuan dan Sekjen Kemensos pada pertengahan Januari 2022.
Baca juga: Pakar Kesehatan UGM: Paparan Sinar Matahari Pengaruhi Suasana Hati
Menanggapi insiden pengusiran tamu DPR menjadi keprihatinan dari Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas’udi.
Menurut Wawan, pengusiran tamu di kompleks DPR, sebenarnya bukan kali ini terjadi bahkan mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno, pernah mengalami hal yang serupa dan dilarang ikut rapat dengan DPR.
Meski kewenangan pengusiran tamu tersebut menjadi kewenangan pimpinan rapat, tapi adanya kejadian pengusiran tersebut diakui bisa meninggalkan gambaran yang kurang baik bagi DPR.
Sebab, pengusiran tamu yang dilakukan DPR tidak menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai oleh kedua belah pihak.
"Substansi dan tujuan dari dengar pendapat dari forum itu akhirnya tidak tercapai, padahal tujuannya meminta keterangan, mendapat gambaran permasalahan yang semestinya untuk dicari solusinya. Main usir ini hanya ingin menunjukkan siapa yang kuat dan lemahnya saja," ungkap dia melansir laman UGM, Jumat (18/2/2022).
Dia menambahkan kebiasaan pengusiran terhadap tamu dalam forum dengar pendapat di DPR sebaiknya dihilangkan.
Baca juga: Profesor IPB: Kualitas Air di 10 Provinsi Masih Buruk
Karena DPR adalah lembaga wakil rakyat yang bertugas melakukan pengawasan dari roda pemerintahan yang dilakukan para eksekutif.
Lanjut dia menyatakan, pihak tamu yang diundang juga harus menunjukkan sikap peduli dengan anggota dewan dan menaati aturan yang berlaku di kantor DPR.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.