KOMPAS.com - Tidak banyak siswa Indonesia berhasil diterima dalam jajaran universitas "Ivy League" Amerika Serikat, sebuah istilah yang merujuk pada universitas bergengsi atau prestisus, identik dengan kesempurnaan dan elitisme akademis.
Universitas ini dipandang sebagai universitas paling prestisius di AS karena hampir selalu berada di peringkat teratas dalam daftar universitas top AS, yakni Universitas Brown, Universitas Columbia, Universitas Cornell, Universitas Dartmouth, Universitas Harvard, Universitas Pennsylvania, Universitas Princeton, dan Universitas Yale.
Meski begitu, merasakan bagaimana kuliah di salah satu kampus "Ivy League" bisa jadi kenyataan bagi mahasiswa Indonesia, karena Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memiliki program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini
IISMA merupakan program Kemendikbud Ristek yang memberikan kesempatan bagi sejumlah mahasiswa Indonesia untuk belajar ke luar negeri.
Salah satu mahasiswi ITB, Astrid Novianti Hasanah, berhasil mengecap pengalaman belajar di University of Pennsylvania (UPenn) selama 4 bulan.
Ia berhasil lolos pada program IISMA batch 1 dan bertolak dari Indonesia pada 25 Agustus 2021 lalu. Berbagi kiat bagaimana ia bisa menembus program IISMA dan kuliah di salah satu universitas "Ivy League".
“UPenn termasuk Ivy League, jadi aku merasakan sumber, sistem akademik, profesor, tugas, dan interaksi antara mahasiswa dan dosennya juga sangat berbeda. Aku belajar banyak dari perbedaan ini, bukan hanya dari course-nya saja. Hal ini sangat memantik semangat belajarku,” cerita Astrid seperti dilansir dari laman ITB.
Menurutnya, pemilihan universitas sangat tergantung dengan tujuan setiap orang, course yang ingin diambil, dan bahasa yang digunakan di negara tersebut.
“Aku memilih UPenn karena memiliki biotech department yang bagus dan memang bercita-cita kuliah di Amerika, terutama untuk S2. Selain itu, aku juga dapat berbahasa Inggris dengan lancar sehingga percaya diri dan bisa menjalani adaptasi dan komunikasi dengan baik,” tuturnya.
Baca juga: Mahasiswa Bersiap, IISMA 2022 Kemendikbud Bakal Gandeng Kampus Top Dunia
Astrid mengambil 4 mata kuliah di luar prodinya yang tidak tersedia di Indonesia untuk memperkaya wawasan. Manfaat lain yang Astrid rasakan adalah kesempatan bertemu dengan banyak orang dari beragam latar belakang, negara, dan pengalaman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.