KOMPAS.com – Orangtua sebagai guru pertama di rumah kerap kali berkeinginan membantu anak-anaknya mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan rumah (PR).
Hal tersebut wajar dilakukan dan justru bisa menjadi faktor penting dalam kesuksesan akademik anak. Namun, orangtua juga perlu tahu waktu yang tepat untuk membantu dan berhenti.
Mengutip The Conversation, Rabu (17/2/2016), terlalu banyak membantu anak mengerjakan PR dapat menghambat perkembangan keterampilan dan membuat mereka merasa tidak kompeten.
Penelitian Journal of Social and Clinical Psychology menunjukkan, membantu mengerjakan PR dapat menyebabkan ketegangan atau menciptakan tekanan untuk berhasil bagi anak.
Selain itu, melansir Let Grow, anak juga bisa menjadi kurang mandiri dan terlalu bergantung pada orangtua. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangannya pada masa depan, yakni selalu bergantung pada orang lain dan memiliki daya juang yang rendah.
Baca juga: Growth Mindset Jadi Kunci Fresh Graduate Dapat Kerja Tanpa Menunggu Lama
Perlu diingat, PR berfungsi untuk melatih kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Fungsi ini tidak dapat dipenuhi jika anak tidak mengerjakan tugasnya sendiri.
Selain itu, PR yang dikerjakan orangtua juga mempersulit guru mengevaluasi pemahaman siswa terhadap hasil pembelajaran. Guru tidak dapat membantu siswa dengan tepat jika tidak memahami letak kesulitan siswa.
Oleh karenanya, orangtua perlu mengetahui cara yang tepat dalam membantu anak mengerjakan tugas guna mendukung perkembangan belajar dan kepribadian anak secara optimal.
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja anak dalam mengerjakan PR adalah dengan memberikan suasana yang nyaman di rumah.
Sediakanlah tempat belajar yang tenang dan kondusif serta pastikan anak jauh dari berbagai macam distraksi, contohnya menonton televisi saat mengerjakan PR.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.