Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sejauh Mana Orangtua Bisa Membantu Mengerjakan PR Anak?

Kompas.com - 29/01/2022, 09:09 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com Orangtua sebagai guru pertama di rumah kerap kali berkeinginan membantu anak-anaknya mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan rumah (PR).

Hal tersebut wajar dilakukan dan justru bisa menjadi faktor penting dalam kesuksesan akademik anak. Namun, orangtua juga perlu tahu waktu yang tepat untuk membantu dan berhenti.

Mengutip The Conversation, Rabu (17/2/2016), terlalu banyak membantu anak mengerjakan PR dapat menghambat perkembangan keterampilan dan membuat mereka merasa tidak kompeten.

Penelitian Journal of Social and Clinical Psychology menunjukkan, membantu mengerjakan PR dapat menyebabkan ketegangan atau menciptakan tekanan untuk berhasil bagi anak.

Selain itu, melansir Let Grow, anak juga bisa menjadi kurang mandiri dan terlalu bergantung pada orangtua. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangannya pada masa depan, yakni selalu bergantung pada orang lain dan memiliki daya juang yang rendah.

Baca juga: Growth Mindset Jadi Kunci Fresh Graduate Dapat Kerja Tanpa Menunggu Lama

Perlu diingat, PR berfungsi untuk melatih kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Fungsi ini tidak dapat dipenuhi jika anak tidak mengerjakan tugasnya sendiri.

Selain itu, PR yang dikerjakan orangtua juga mempersulit guru mengevaluasi pemahaman siswa terhadap hasil pembelajaran. Guru tidak dapat membantu siswa dengan tepat jika tidak memahami letak kesulitan siswa.

Oleh karenanya, orangtua perlu mengetahui cara yang tepat dalam membantu anak mengerjakan tugas guna mendukung perkembangan belajar dan kepribadian anak secara optimal.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja anak dalam mengerjakan PR adalah dengan memberikan suasana yang nyaman di rumah.

Sediakanlah tempat belajar yang tenang dan kondusif serta pastikan anak jauh dari berbagai macam distraksi, contohnya menonton televisi saat mengerjakan PR.

Buatlah jadwal atau rutinitas khusus untuk mengerjakan PR. Untuk menentukan jadwal ini, orangtua bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan anak mengenai preferensi mereka. Jangan lupa untuk menyediakan waktu istirahat bagi anak.

Baca juga: Ruangguru Luncurkan Ruang Literasi Digital, Bantu Masyarakat Berinternet Aman

Berikan motivasi untuk meningkatkan semangat belajar dan rasa percaya diri anak. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi pujian atau memberi hadiah untuk anak jika sudah mencapai target atau prestasi tertentu.

Ketika anak menghadapi kesulitan, orangtua bisa berperan sebagai pendamping yang mengarahkan untuk mencari solusi secara mandiri. Sebagai contoh, orangtua bisa mengajak anak mengerjakan soal bersama-sama dan meminta anak mengerjakan sendiri untuk soal berikutnya.

Untuk mendukung proses belajar dan pemahaman anak tanpa terlibat terlalu jauh, orangtua juga bisa menggunakan alat bantu pembelajaran dan teknologi.

Dilansir dari Panworld Education, Kamis, (23/3/2017), perangkat pembelajaran dan teknologi memungkinkan anak mengembangkan keterampilan belajar mandiri secara efektif.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com