KOMPAS.com - Pendidikan seks sejak dini penting diberikan para orangtua terhadap anaknya. Apalagi di era saat ini saat semua informasi bebas diakses siapa saja.
Jika anak khususnya kalangan remaja terpapar konten pornografi tanpa sepengetahuan orangtua, hal tersebut justru akan membawa dampak negatif bagi mereka.
Pendidikan seks sejak dini ini penting dilakukan untuk mengenalkan remaja tentang fungsi organ seks sehingga mereka bisa paham dan bertanggung jawab terhadap organ vital mereka.
Selain itu pendidikan seks sejak dini juga untuk mencegah penyimpangan dalam perilaku seksual mereka sejak dini.
Baca juga: Dokter RS UNS: Lakukan Hal Ini bila Menemukan Pasien Henti Jantung
Kurangnya pemahaman tentang pendidikan seks pun makin membuat miris ketika sejumlah remaja tertangkap kamera melakukan tindak asusila. Bahkan beberapa diantaranya dilakukan di tempat umum
Seperti ulah sepasang muda-mudi yang menghebohkan jagat maya karena video asusila di Alun-alun Pacitan beredar di media sosial.
Peristiwa ini juga menyita perhatian dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sekaligus pemerhati pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Holy Ichda Wahyuni.
Menurutnya pendidikan di sekolah saat ini memang mengajarkan aspek kesehatan reproduksi. Namun masih sangat terbatas pada arah untuk tidak melakukan seks dan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Baca juga: Selain KIP Kuliah, Mahasiswa Bisa Manfaatkan 4 Program Beasiswa Ini
Hampir tidak ada materi yang terfokus pada seksualitas, persetujuan hubungan atau sentuhan dengan orang lain yang umumnya disebut consent dan isu lain yang peka dan sadar gender.
"Disadari atau tidak, perbincangan soal seks di lingkungan keluarga, maupun sekolah masih menjadi hal yang sangat tabu," urai Holy Ichda seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (29/1/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.