KOMPAS.com - Tagar percuma lapor polisi kembali mencuat di media sosial, membuat institusi Polri kembali menjadi sorotan pada pembukaan tahun 2022.
Hal itu bermula dari thread twitter yang diunggah oleh akun dengan nama @inimeyraloh. Dirinya mengungkapkan sebuah kasus pemerkosaan terhadap anak berusia 5 tahun yang laporannya diabaikan oleh polisi karena pemberi keterangan masih berusia 5 tahun.
Meski keabsahannya masih diragukan, tweet tersebut sempat menjadi perhatian warganet hingga membuat tagar percuma lapor polisi kembali trending di twitter. Hal itu menunjukkan bahwa publik masih kecewa terhadap kinerja kepolisian.
Merespon hal itu, pakar komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo, angkat bicara. Ia mengungkapkan, isu tentang keluhan terhadap polisi sebenarnya sudah banyak terjadi sebelum tagar tersebut viral.
Baca juga: 5 Alasan Pasangan Selingkuh, Ini Penjelasan Sosiolog Unair
Oleh karena itu, ketika #PercumaLaporPolisi muncul langsung mendapat banyak sekali dukungan dari masyarakat.
“Karena sejatinya, isu di media sosial memiliki pengaruh yang sangat kuat apabila isu tersebut dekat dengan persoalan masyarakat," ujarnya dilansir dari laman Unair.
#PercumaLaporPolisi, dipandangnya sebagai ekspresi jujur kekecewaan masyarakat terhadap banyaknya oknum kepolisian yang bertindak tidak profesional dalam menangani pengaduan masyarakat. "Sehingga banyak mendapat dukungan (tagar)," tambahnya.
Ia melanjutkan, jika polisi tidak segera merespon hal ini dengan melakukan upaya perbaikan sebagaimana yang dikritik oleh masyarakat, maka opini dan persepsi masyarakat terhadap polisi akan semakin negatif. Hal itu juga dapat memicu munculnya pengadilan jalanan.
“Jika tekanan dari publik tidak juga digubris, maka berpotensi terjadi instabilitas terhadap penegakan hukum, masyarakat akan mendelegitimasi polisi yang dapat memunculkan perilaku main hakim sendiri," tambahnya.
Baca juga: Pura-pura Bahagia Padahal Tertekan? Pakar Unair Jelaskan Duck Syndrome
Saat ini banyak kasus pengadilan jalanan atau main hakim sendiri telah terjadi. Misalnya, pencuri dikeroyok hingga ada yang sampai dibakar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.