Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 12:15 WIB
Dwi Nur Hayati ,
Amalia Purnama Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terlepas dari harga dan kualitas, setiap brand fashion atau merek pakaian memiliki keunikannya tersendiri untuk menarik calon konsumen. Hal ini juga menjadi salah satu keunggulan merek fashion lokal bernama Jackhammer.

Jackhammer merupakan local fashion brand yang pertama kali dibangun oleh alumnus Magister Manajemen (MM) Business Management Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), Ardika Syahputra dengan ketiga sahabat karibnya pada 2012.

Ketika komunitas pecinta denim yang aktif membuka bisnis pakaian yang hype pada masanya seperti celana jeans, Jackhammer semula hadir dengan produk komplementernya, berupa kemeja dan pakaian.

Pada 2017, Jackhammer di bawah pimpinan Ardika akhirnya re-group atau menyusun kembali strategis marketing untuk memasuki pasar retail.

Baca juga: Berkat Passion Kuat di Bidang Marketing, Alumnus Prasmul Ini Jadi Incaran Banyak Startup

Ardika Syahputra mengatakan, tiga per empat dari penggagas awal Jackhammer merupakan anak teknik yang masih hangat dengan dunia engineering atau mesin.

“Jadi kami cari sesuatu yang relate dengan kami seperti desain Bonsai yang menggambarkan kerja keras, dedikasi, dan banyak hal lain yang secara nggak langsung berhubungan sama engineering,” kata lulusan S1 Teknik Kimia tersebut, dikutip dari Ceritaprasmul.com, Senin (24/1/2022).

Akhirnya, lanjut Ardika, Jackhammer menemukan keunggulan dari interest atau minat dan produk khusus, ditambah keunggulan harga yang terjangkau.

Selain itu, ekstensi produk Jackhammer juga diikuti dengan desain yang filosofis. Salah satunya adalah edisi Whopper Stopper yang bercerita tentang aktivitas memancing, koleksi self-determination yang menggambarkan profesi fotografi, pelukis, dan bidang kreatif lainnya.

Baca juga: Ada Salad pada Desain Baju, demi Ajakan Gaya Hidup Sehat

“Makanya kami punya slogan ”Pride & Hardwork, Genuine Garment – Forever Enduring”. Inti dari keywords itu asosiatif dengan segala sesuatu butuh kerja keras, desikasi, konsistensi, dan persistensi,” ucap Ardika.

Perhatikan detail asosiatif

Tren gaya berpakaian selalu mengalami perubahan setiap waktu. Jika cool kids atau anak-anak keren jaman dulu dahulu identik dengan denim dan sepatu boots, sekarang muncul sneakers dan bomber jacket sebagai tren terkini.

Halaman:


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com