Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2022, 19:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu alumnus Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2004, drg. Muh. Arief Rosyid, M.KM., menjadi komisaris termuda di Bank Syariah Indonesia (BSI).

Hal itu sesuai keputusan RUPS LB pada 15 Desember 2020 lalu dan menjadikannya sebagai komisaris termuda BSI diusia 35 tahun. Karena Arief sebagai komisaris independen termuda BSI.

Melansir laman Unhas, Jumat (21/1/2022), Arief adalah sosok yang dikenal memiliki kepeduliannya terhadap anak muda. Berbagai organisasi kepemudaan telah ia geluti.

Baca juga: Mahasiswi UNY Inovasi Dompet Anti Maling dari Bahan Ini

Sebanyak 15 inisiatif dan kolaborasi tentang pemuda telah dibangunnya. Arief juga aktif menulis buku, dimana ia telah menulis 11 judul buku dengan topik beragam.

Sejak 2014, Arief telah menjadi inisiator berbagai focus group discussion mengenai bonus demografi.

Arief pernah mempresentasikan tantangan dan solusi pemuda dalam menghadapi bonus demografi tersebut kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga.

Dengan keahlian berkomunikasi dan kepemimpinan yang baik, dirinya masuk dalam 70 tokoh berpengaruh di Indonesia 2015 versi majalah Men’s Obsession.

Menurut Arief, meskipun menjadi mahasiswa kedokteran gigi, namun dirinya juga memperlihatkan keahlian dalam bidang manajemen organisasi.

Baca juga: Mahasiswa S3 ITB Teliti Rumah Majapahit Trowulan

Sejak menjadi mahasiswa, dikenal aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari sebelumnya, terutama sistem pembelajaran yang semakin berkembang jika dibandingkan dengan masa dirinya masih mahasiswa.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada mahasiswa untuk memberikan kontribusi dan manfaatnya secara optimal kepada masyarakat.

Dengan tantangan dan fasilitas beragam, mahasiswa seharusnya dapat lebih berperan. Melalui jalur pengabdian apapun, hal utama ialah bermanfaat untuk orang lain.

"Fokus saya anak muda, saya melihat masih banyak ketimpangan di kalangan mereka. Ada yang beruntung bisa menempuh pendidikan hingga luar negeri, ada juga yang kurang beruntung," ujarnya dikutip dari laman Unhas.

"Saya berharap anak muda bisa mempunyai kesempatan untuk sekolah sebagai modal besar memperoleh ilmu pengetahuan dan berdaya saing tinggi," imbuh Arief.

Ternyata, menjabat sebagai Komisaris Independen BSI, Arief harus melalui serangkaian proses yang tidak mudah.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 5 Tips Jadi Pemimpin Masa Depan Kreatif

Dirinya harus mengikuti serangkaian tes perbankan syariah, sertifikasi, hingga fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, tentunya menjadi modal besar bagi Arief untuk melangkah maju.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com