Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi di Jakarta Didorong Cepat Jalani PTM

Kompas.com - 22/01/2022, 09:43 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani mendorong perguruan tinggi di DKI Jakarta bisa berani menjalani pembelajaran tatap muka (PTM).

Baik di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Baca juga: Sesajen Ditendang di Gunung Semeru, Ini Pandangan Pakar Unair

Dengan mendorong PTM perguruan tinggi, maka bisa memperbaiki potensi learning loss yang sudah membesar dan mengurangi dampak buruk berkurangnya kegiatan sosial para mahasiswa.

Asal tahu saja, pelaksanaan PTM 100 persen telah dimulai di lingkungan sekolah yang memenuhi syarat, baik capaian vaksinasi maupun tingkat level PPKM di suatu daerah.

"Jadi kita dorong (perguruan tinggi jalani PTM), anak SD saja berani PTM, masa kita tidak berani. Perguruan tinggi justru lebih tahu soal mitigasi, jadi harus berani PTM," ucap dia secara daring di Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Jika melihat tujuan pendidikan, lulusan perguruan tinggi harus beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berilmu, dan selalu melakukan buat bangsa negara.

Semua itu merupakan soft skills yang harus dimiliki lulusan perguruan tinggi.

Tapi, semua itu harus diperoleh dengan komunikasi secara langsung (PTM) di perguruan tinggi.

Baca juga: Kasus Omicron Naik, Ini Alasan Kemendikbud Ristek Tetap Jalani PTM

"Jadi saya khawatir, jika mahasiswa terlalu lama tidak ketemu dosen, maka respect mahasiswa ke dosen akan berkurang. Jangan-jangan juga tidak punya teman, karena biasa lihat di layar laptop saja," tegas dia.

Bahkan, sebut dia, pendidikan karakter mahasiswa juga bisa mengalami penurunan.

"Gotong royong dan kebhinekaan sulit digunakan kalau online. Itu yang saya khawatirkan jika terlalu lama tidak PTM. Mahasiswa harus berteman juga saat mengasah critical thinking," jelas dia.

Tak lupa, ketika mengarah kebhinekaan global, maka harus di asah dalam komunitas yang luas dan beragam, seperti di dalam kampus.

Pasalnya, jika mahasiswa di dalam kampus, maka bisa mengenal lebih banyak teman yang datang dari berbagai daerah, suku, agama, dan ras.

"Jadi mahasiswa akan lebih kaya saat menjalani PTM," kata dia.

Sedangkan mengasah hard skills, mahasiswa harus menggunakan fasilitas yang ada di dalam kampus.

Baca juga: Viral Sesajen Ditendang, Ini Tanggapan Pakar UGM

"Jadi jangan sampai learning loss diperpanjang lagi, kita tidak mau ambil risiko, maka harus didorong PTM di perguruan tinggi," tukas Paristiyanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com