KOMPAS.com - Di era yang serba modern ini mengharuskan semua mengikuti perkembangan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 memaksa banyak aspek kehidupan beradaptasi dengan cepat.
Kegiatan belajar mengajar yang biasanya mengandalkan pertemuan tatap muka, kini harus dapat adaptif dengan situasi. Digitalisasi sekolah merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak menentu.
Selain itu, digitalisasi sekolah merupakan salah salah satu program Kemendikbud Ristek yang bertujuan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Baca juga: Gredu Siap Dukung Belajar Tatap Muka di Sekolah
Tujuan tersebut tentu berlaku untuk seluruh pelajar di Indonesia, tidak terkecuali pelajar yang harus mengakses pendidikan melalui Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Setiap anak dalam proses peradilan pidana berhak memperoleh:
LPKA wajib menyelenggarakan pendidikan, pelatihan keterampilan, pembinaan, dan pemenuhan hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang mana diawasi oleh Balai Pemasyarakatan. Sehingga, pentingnya digitalisasi sekolah pada sekolah umum, berlaku sama dengan LPKA.
Seperti halnya di LPKA Kelas 1 Tangerang di bawah Kementerian Hukum dan HAM RI saat ini memiliki 45 orang peserta didik dengan rentang usia 12 hingga 18 tahun.
LPKA Kelas 1 Tangerang menjalankan program SD, SMP, SMK Otomotif, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Baca juga: Siswa, Ini Lho Penjelasan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Sejalan dengan tujuannya, LPKA Kelas 1 Tangerang telah bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya PT Honda Wahana Makmur Sejati untuk mendukung program keterampilan dengan harapan memiliki peluang kerja setelah lulus.
Selain membina puluhan anak didikan lembaga pemasyarakatan yang sedang menjalani proses pembinaan, LPKA Kelas 1 Tangerang menerima sejumlah murid kurang mampu di sekitar LPKA Kelas 1 Tangerang.
Program ini dimaksudkan untuk membantu pengembangan anak di sekitar wilayah binaan agar memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi kreatif dan produktif.
Kepala LPKA Kelas 1 Tangerang, Setyo Pratiwi, menyetujui hal tersebut. Setyo Pratiwi merasa dengan adanya digitalisasi sekolah, LPKA Kelas 1 Tangerang akan memberikan anak didikan lembaga pemasyarakatan pengalaman belajar yang lebih baik, serta memudahkan integrasi dengan keluarga peserta didik.
GREDU selaku perusahaan teknologi pendidikan bersama dengan LPKA Kelas 1 Tangerang percaya bahwa pendidikan terbaik merupakan hak semua orang dan dapat diwujudkan melalui solusi digital.
Terkait hal itu, Rabu (12/1/2022) Kepala LPKA Kelas 1 Tangerang menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Sumber Kreatif Indonesia atau GREDU, untuk mendigitalisasi sekolah binaan.
Kerjasama ini ditujukan untuk menunjang fasilitas kegiatan belajar mengajar dengan solusi digital. Adanya fasilitas Learning Management System (LMS) dari GREDU dapat menjadi:
1. solusi pembelajaran di era 4.0
2. pemantauan
3. evaluasi
Baca juga: Siswa, Ini Kehidupan Politik dan Raja Kerajaan Kutai
4. kemudahan administrasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.