Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2022, 15:53 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyebut bahwa guru dan kurikulum menjadi komponen penting dalam transformasi pendidikan Indonesia.

Pendidikan Guru Penggerak menjadi salah satu program Kemendikbud Ristek dalam meningkatkan kualitas guru-guru. Nadiem menyebut bahwa Guru Penggerak adalah garda depan dari Merdeka Belajar.

Lebih dari itu, lanjut dia, Guru Penggerak akan menjadi pemimpin perubahan.

"Transformasi pendidikan ada di tangan para Guru Penggerak yang tidak takut dengan perubahan," ujarnya dalam penutupan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2, Rabu (19/1/2022), seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Baca juga: SMA Negeri di Bandung Ini Dijuluki Sekolah Seribu Prestasi

Selain guru, Nadiem menyebut bahwa komponen penting dalam transformasi pendidikan juga terletak pada kurikulum. Mulai 2022, Kemendikbud Ristek telah memberikan tiga opsi kurikulum kepada sekolah, yakni Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe.

Menyinggung soal Kurikulum Prototipe, Nadiem mengatakan, kurikulum tersebut sudah mulai digunakan oleh beberapa sekolah sebagai opsi.

Kurikulum prototipe ini, kata dia, mengembalikan peran guru sebagai pemimpin pembelajaran.

“Kami berikan hanya bentuk kerangkanya, dan nanti guru yang akan mengembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di sekolahnya masing-masing,” jelasnya.

“Jadi, sudah tidak ada lagi ceritanya guru didikte kurikulum. Ini adalah bagian dari upaya kita memulihkan pembelajaran, dan tentunya memerdekakan guru dari hal-hal yang membatasi kreativitas dalam mengajar,” imbuhnya memberi penekanan.

Baca juga: Kurikulum Prototipe 2022, Kemendikbud Fasilitasi Kepsek dan Guru Pelatihan

Nadiem berpesan agar guru menjadi pelopor Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar di sekolah masing-masing. Ia juga mengapresiasi para pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur yang telah berpartisipasi dalam program Pendidikan Guru Penggerak.

“Inilah waktunya kita bersama-sama memulihkan pembelajaran. Mari kita terus menjadi penggerak perubahan, maju ke depan, serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” imbau Nadiem.

3.004 Guru lolos Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2

Sampai bulan Desember tahun 2021 Program PGP telah berlangsung sebanyak empat angkatan. Program untuk Angkatan 2 dimulai 13 April 2021, angkatan 3 dimulai bulan 13 Agustus 2021, dan angkatan 4 dimulai 14 Oktober 2021. Angkatan 2 telah mengakhiri programnya pada 18 Desember 2021.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan (Ditjen GTK), Kemendikbud Ristek telah rampung melaksanakan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 2 pada 18 Desember 2021 lalu. Sebanyak 3.004 orang dinyatakan lulus sebagai Guru Penggerak Angkatan 2.

Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Praptono dalam laporannya meminta agar dinas pendidikan dapat terus mendukung para Guru Penggerak.

“(Guru) yang Bapak/Ibu miliki yang sudah kami didik selama ini dengan sangat luar biasa selama sembilan bulan ini agar kiranya ke depan bisa berkontribusi lebih besar lagi dalam mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia,” tekannya.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Buka Rekrutmen 8.000 Guru Penggerak Angkatan 6

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com