Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Dosen IPB Masuk dalam Top 100 Ilmuwan Indonesia

Kompas.com - 20/01/2022, 11:56 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia, kualitas dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tak perlu diragukan lagi.

Hal ini makin dibuktikan karena eksistensi IPB dalam bidang-bidang keilmuan non-pertanian. Baru-baru ini, dua dosen IPB ditetapkan sebagai Top 100 ilmuwan Indonesia dalam bidang Bisnis dan Manajemen.

Kedua dosen tersebut masuk dalam daftar pemeringkatan dunia yang dikeluarkan AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index).

Mereka adalah Prof. Ujang Sumarwan dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) dan Mukhamad Najib dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

Baca juga: Fenomena Trilingual di Media Sosial, Begini Tanggapan Pakar Bahasa UNS

Berada di peringkat 39 dan 58 dari Top 100 Ilmuwan

Melansir laman resmi IPB, Kamis (20/1/2022), basis penilaian dan pemeringkatan ilmuwan dari AD Scientific Index, dilihat dari produktivitas dan efektivitas kerja peneliti dalam lima tahun terakhir.

Sejumlah indikator yang disajikan dalam dalam pemeringkatan ini di antaranya adalah h-index, i10 index, dan sitasi.

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan AD Scientific Index tentang Top 100 Scientists 2022 diketahui bahwa Prof. Ujang Sumarwan memiliki H-index: 21 dengan I10: index: 46 dan sitasi: 6871.

Sementara Mukhamad Najib memiliki H-index: 19 dengan I10 index: 43 dan sitasi: 1647. Capaian nilai tersebut telah menempatkan Prof. Ujang dan Najib dalam urutan ke 39 dan 58 dari Top 100 Ilmuwan bidang Bisnis dan Manajemen di Indonesia tahun 2022.

Baca juga: Simak 4 Tips Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat dari Ditjen Dikti

Prof. Ujang Sumarwan selama ini dikenal sebagai pakar marketing dengan pengalaman publikasi yang sangat banyak.

Keduanya aktif menulis buku

Sejauh ini Prof. Ujang telah menerbitkan banyak buku yang menjadi rujukan di berbagai kampus di Indonesia. Selain menulis buku dan publikasi di berbagai jurnal ilmiah, ia juga aktif menulis di media masa baik koran maupun majalah.

Prof. Ujang yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB University, saat ini dipercaya menjadi Presiden Asian Association of Consumer Interest and Marketing (AACIM).

Sementara Mukhamad Najib memiliki keahlian di bidang strategic marketing dengan fokus riset dan publikasi pada topik pengembangan bisnis pangan organik dan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia.

Baca juga: Pakar Unair: Butuh 3-5 Tahun untuk Menerapkan Metaverse di Indonesia

 

Mantan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University ini selain telah menerbitkan beberapa buku juga telah menulis di berbagai jurnal nasional maupun internasional mengenai topik UKM dan pangan organik. Saat ini Najib aktif sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Canberra, Australia.

Perangkingan ini jadi sarana evaluasi diri

Menurut Prof. Ujang, perangkingan semacam ini sangat baik sebagai alat evaluasi diri sebagai ilmuwan.

"Prinsipnya saya bersyukur karena karya-karya saya selama ini mendapat pengakuan baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun yang lebih penting bagi saya, perangkingan ini dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan introspeksi diri," ungkap Prof. Ujang.

Ujang menilai, dengan perangkingan ini dia bisa introspeksi, sudah sejauh mana produktivitas ilmiah yang dilakukan sebagai dosen dan sejauh mana karyanya memiliki dampak bagi masyarakat.

Baca juga: SPAN PTKIN 2022 Buka Februari, Cek Tahapan Pendaftaran dan Jadwalnya

Sementara Najib mengungkapkan, tugas sebagai dosen bukan hanya mengajar. Tapi juga meneliti dan menulis publikasi. Karya ilmiah yang dipublikasikan, menurut Najib, dapat menjadi referensi dan sumber pembelajaran bersama.

"Perangkingan yang dilakukan oleh AD Scientific Index ini dapat mendorong dosen-dosen di Indonesia untuk semakin produktif dalam menulis dan publikasi di jurnal yang bereputasi," urai Najib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com