Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair Tanggapi Isu Varian Flurona Asal Israel

Kompas.com - 18/01/2022, 17:28 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini, dunia digemparkan dengan isu varian Flurona yang berasal dari Israel.

Flurona merupakan koinfeksi dari virus influenza dan Covid-19.

Baca juga: Viral Sesajen Ditendang, Ini Tanggapan Pakar UGM

Kabarnya, virus ini pertama kali diidentifikasi pada wanita hamil warga Israel yang belum jalani vaksinasi Covid-19.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani memberikan pandangannya terkait varian Flurona.

Menurut Laura, isu varian Flurona memiliki kesinambungan dengan beberapa gejala yang terjadi akhir-akhir ini.

Maraknya masyarakat terpapar virus Covid-19 membuat seluruh warga negara, bahkan dunia menjadi lebih waspada.

Sehingga dengan timbulnya infeksi ganda dalam tubuh manusia menimbulkan isu yang hangat diperbincangkan.

"Sebenarnya, tidak perlu terbebani dengan isu beredar (varian Flurona). Semuanya masih penuh dengan perkiraan. Selain itu, gejala Covid-19 dan influenza memiliki kemiripan. Besar kemungkinan, hal tersebut hanya kepanikan masyarakat dalam menanggapi segala kemungkinan," ucap dia melansir laman Unair, Selasa (18/1/2022).

Menurut dia, virus influenza yang terkandung dalam varian baru Flurona merupakan salah satu virus yang lazim terjadi pada beberapa manusia, khususnya masyarakat Indonesia.

Hanya saja, untuk beberapa negara yang memiliki empat musim akan merasa "tidak biasa" ketika terserang influenza.

Baca juga: 15 Universitas Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2022, 5 dari PTS

"Dalam hal ini berbeda kasus dengan masyarakat Indonesia, flu sudah menjadi penyakit yang biasa terjadi jika musim hujan tiba. Oleh karenanya, masih belum ada pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan flu yang bersamaan dengan Covid-19," jelas dia.

Perbedaan musim di beberapa negara bisa menjadi salah satu alasan timbulnya koinfeksi tersebut.

Pasalnya, varian Flurona memiliki kesamaan dengan Covid-19 dalam penularannya, yaitu melalui droplet ketika orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, batuk atau bersin.

Namun perbedaannya, influenza merupakan penyakit yang mampu terjadi melalui penularan udara dan ketika peralihan musim tiba.

Hal tersebut menjadi sorotan dikarenakan jarangnya masyarakat mengidap penyakit influenza.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com