Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, Mahasiswa ITS Gagas Robot Penghancur Sampah di Laut

Kompas.com - 02/01/2022, 16:33 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permasalahan sampah menjadi kewajiban semua orang untuk mencegahnya agar tidak semakin parah. Tidak hanya sampah di lingkungan sekitar tetapi juga sampah di perairan Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat sepanjang 2020 terdapat sekitar setengah juta ton sampah plastik berada di laut Indonesia.

Hal ini bahkan menjadikan Indonesia menjadi kontributor sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Melihat permasalahan ini, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengusulkan inovasi robot otomotis yang menggabungkan teknologi superfluid dan internet of things (IoT).

Baca juga: Webinar Unpad: Ini Alasan Wayang Golek Makin Diperhatikan Masyarakat

Metode baru perangi sampah plastik di laut

Inovasi dari mahasiswa ITS ini bertajuk Integrated Machinery Plastic Waste Cleanser (IMAN) sebagai metode baru memerangi sampah plastik di lautan.

"IMAN diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut," ucap ketua tim Farhan Fadlurrahman Sutrisno seperti dikutip dari laman ITS, Minggu (2/1/2021).

Menurut Farhan, inovasi IMAN merupakan robot pencari dan penghancur sampah plastik di lautan yang dirancang terintegrasi oleh IoT.

"IMAN dapat memudahkan dekomposisi sampah plastik tanpa harus dikumpulkan dan dipindahkan ke suatu tempat," terang Farhan yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini.

Baca juga: PT Petrosea Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK, D4/S1, Cek Infonya

Robot bisa mencari dan identifikasi jenis sampah di laut

Farhan menjelaskan, inovasi IMAN dilengkapi dengan camera processing yang berguna untuk mencari dan mengidentifikasi jenis-jenis sampah saat beroperasi di lautan.

Ketika benda asing terdeteksi sebagai sampah plastik, mulut robot akan terbuka secara otomatis dan sampah akan dibawa masuk conveyor robot untuk diproses lebih lanjut.

"Pada conveyor terdapat penyaring. Sehingga air tidak turut serta masuk ke dalam robot," papar Farhan.

Sampah kemudian akan masuk ke dalam tabung khusus dan didekomposisi memanfaatkan fluida superkritis hidrogen oksida (H2O). Proses dekomposisi dilakukan di suhu 373 derajat celcius dan tekanan 22 Mega Pascal. Sehingga sampah plastik akan langsung terdekomposisi saat dialiri fluida superkritis H2O.

"Beberapa sampah plastik akan meninggalkan residu. Namun dapat digunakan kembali sebagai plastik daur ulang," ungkapnya.

Baca juga: Tim Unair Bikin Bahan Bakar Ramah Lingkungan Gunakan Minyak Ini

Robot yang dirancang dengan dimensi 6,5 x 2,5 x 3,8 meter ini juga memanfaatkan panel surya sebagai suplai tenaga listrik. Robot IMAN ini mampu bertahan hingga delapan jam operasional tergantung dengan intensitas pemrosesan sampah plastik yang dilakukan.

"Untuk memproses satu kilogram sampah dibutuhkan waktu tiga hingga enam menit dengan efektivitas mencapai 95,6 persen," imbuhnya.

Inovasi ini meraih medali emas

Berkat inovasi tersebut, tim ini telah berhasil menyabet medali emas pada kategori Waste Treatment dalam kompetisi Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), beberapa waktu lalu.

Farhan berharap, inovasi timnya ini dapat direalisasikan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di lautan Indonesia.

"Kami berharap bahwa IMAN tidak hanya menjadi solusi bagi bangsa ini, namun juga mampu menjawab permasalahan sampah plastik di tingkat dunia," tandasnya.

Baca juga: Pemilik 22 Paten, Dosen Undip Teliti Jahe Jadi Obat Antikanker

Dengan bimbingan dosen Departemen Teknik Mesin ITS Prof. Dr. Eng. Ir. Prabowo, MEng., Farhan membuat inovasi ini bersama keempat rekannya yaitu Zara Ismi Nuraini, Epindonta Ginting, Yohanes Maruli Arga Septianus dan Muhammad Zainal Afandi Loleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com