KOMPAS.com - Permasalahan sampah menjadi kewajiban semua orang untuk mencegahnya agar tidak semakin parah. Tidak hanya sampah di lingkungan sekitar tetapi juga sampah di perairan Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat sepanjang 2020 terdapat sekitar setengah juta ton sampah plastik berada di laut Indonesia.
Hal ini bahkan menjadikan Indonesia menjadi kontributor sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Melihat permasalahan ini, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengusulkan inovasi robot otomotis yang menggabungkan teknologi superfluid dan internet of things (IoT).
Baca juga: Webinar Unpad: Ini Alasan Wayang Golek Makin Diperhatikan Masyarakat
Inovasi dari mahasiswa ITS ini bertajuk Integrated Machinery Plastic Waste Cleanser (IMAN) sebagai metode baru memerangi sampah plastik di lautan.
"IMAN diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut," ucap ketua tim Farhan Fadlurrahman Sutrisno seperti dikutip dari laman ITS, Minggu (2/1/2021).
Menurut Farhan, inovasi IMAN merupakan robot pencari dan penghancur sampah plastik di lautan yang dirancang terintegrasi oleh IoT.
"IMAN dapat memudahkan dekomposisi sampah plastik tanpa harus dikumpulkan dan dipindahkan ke suatu tempat," terang Farhan yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini.
Baca juga: PT Petrosea Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK, D4/S1, Cek Infonya
Farhan menjelaskan, inovasi IMAN dilengkapi dengan camera processing yang berguna untuk mencari dan mengidentifikasi jenis-jenis sampah saat beroperasi di lautan.
Ketika benda asing terdeteksi sebagai sampah plastik, mulut robot akan terbuka secara otomatis dan sampah akan dibawa masuk conveyor robot untuk diproses lebih lanjut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.