Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergi Lintas Keilmuan, Ukrida Peringkat Pertama Penelitian Kampus Merdeka

Kompas.com - 31/12/2021, 10:22 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com- Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) meraih peringkat tertinggi klaster Program Penelitian Implementasi Kebijakan MBKM dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Ditjen Dikti Ristek.

Peringkat pertama diraih Universitas Kristen Krida Wacana dengan total skor 820, peringkat kedua diraih Institut Teknologi Indonesia dan peringkat ketiga diraih Universitas Bandar Lampung.

Hasil pemeringkatan ini diperoleh dalam Seminar Nasional Pelaksanaan Program Penelitian Implementasi Kebijakan MBKM dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS yang diselenggarakan Ditjen Dikti Ristek pada 30 Desember 2021.

Dalam kesempatan tersebut terpilih 20 penelitian dan 20 pengabdian masyarakat terbaik dari lebih 500 total penelitian dan pengabdian masyarakat yang masuk.

Penelitian dan pengabdian masyarakat terpilih tersebut kemudian mendapatkan tinjauan dan penilaian dari dewan pakar terpilih yakni; Drajat Tri Kartono, Raden Wisnu Nurcahyo, Prof. Saryono, dan Prof. Ketut Widnyana.

Penilaian diberikan berdasarkan beberapa indikator, antara lain; presentasi, penilaian luaran, dampak bagi masyarakat, stakeholder dunia perguruan tinggi, video penelitian atau pengabdian masyarakat.

Sinergi lintas bidang ilmu

Lidia Sandra, Ketua Penelitian Universitas Kristen Krida Wacana melalui rilis resmi (31/12/2021), mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Ditjen Dikti Ristek atas program ini yang dinilai memberi dampak pada keberhasilan dan implementasi MBKM.

Dalam kesempatan sama, Rektor Ukrida Wani Devita Gunardi menyampaikan apresiasi atas keberhasilan mengharumkan nama Ukrida kepada tim penelitian yang diketuai Lidia Sandra dengan anggota Marcel, Gatot Gunarso, Fredicia, dan Olfien W. Riruma.

Baca juga: Survei Penelitian PresUniv: Kampus Merdeka Jadi Sumber Inovasi Pembelajaran

Salah satu kunci keberhasilan Ukrida meraih peringkat pertama, antara lain datang dari sinergi lintas keilmuan bidang studi anggotanya yang berasal dari latar belakang keilmuan informatika, sistem informasi, psikologi dan bisnis.

"Hal ini yang membuat tim ini bisa menyatukan kekuatan dan menghasilkan empat jurnal yang telah diterima di jurnal terindeks Scopus dan WOS," ungkap Wani Devita.

Lebih jauh Lidia menjelaskan, kelompok ini melakukan analisis sentimen kata kunci "Merdeka Belajar" dan "Kampus Merdeka", yang melakukan scrapping data dari 85.7000 tweet dari Twitter untuk melakukan survei populasi seluruh mahasiswa Indonesia periode Juli-Desember 2021.

Survei menemukan data 63 persen mahasiswa memberikan sentimen positif, dan 37 persen sentimen negatif. Angka 37 persen ini menjadi pengingat bagi perguruan tinggi tinggi untuk terus memberikan edukasi dan sosialisasi kebermanfaatan impelementasi MBKM.

Dari survei yang sama, kelompok penelitian ini menemukan model yang mendorong partisipasi mahasiswa dalam kegiatan MBKM yakni pengaruh sosial selain berbagai kondisi pendukung seperti kesiapan perguruan tinggi dan prodi, serta Koordinator Pokja BKP MBKM di tingkat nasional maupun Perguruan Tinggi.

"Hal ini menarik bahwa ternyata pengaruh sosial memiliki berpengaruh sangat besar pada partisipasi dan kepuasan mahasiswa mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka," ungkap Lidia.

Dalam focus group discussion (FGD) juga mengemuka berbagai manfaat yang dirasakan mahasiswa dalam program magang MBKM yang dinilai membuat mahasiswa mendapatkan wawasan dari aspek implementasi.

Baca juga: Akselerasi Kampus Merdeka, Konsorsium iHiLead Gelar Pelatihan Pimpinan Perguruan Tinggi

 

Mahasiswa juga mendapatkan masukan dari industri terkait kompetensi  khusus yang menjadi prioritas untuk mereka kuasai serta pemahamanan metodologi pengembangan aplikasi, desain produk, termasuk analisanya dari sudut pandang projek dan perusahaan (vendor).

"Kami harapan program yang sangat berguna ini dapat terus berlanjut di tahun 2022 agar berbagai kebijakan implementasi MBKM yang sudah sangat bagus dapat dikembangkan berdasarkan data dan analisis yang tepat dan cermat dan menyasar keberdayagunaan dengan optimal," tutup Lidia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com