Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek: Pencairan Dana MBKM 2021 Dilanjutkan di 2022

Kompas.com - 27/12/2021, 10:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuka kesempatan yang tidak ada sebelumnya kepada ribuan mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar perguruan tinggi mereka.

Program MBKM ini dijalankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2021-2022

Tahun 2021, program MBKM telah diikuti sekitar 12.800 mahasiswa pada program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 21.700 mahasiswa pada program Kampus Mengajar (KM), 8.200 mahasiswa pada Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), dan 950 mahasiswa pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).

Erwan Cerentio, salah satu mahasiswa peserta MSIB yang mendapatkan kesempatan magang di perusahaan telekomunikasi ternama menyatakan, dirinya bisa mengalami dinamika perusahaan-perusahaan besar sebelum selesai kuliah.

"Saya sampai nangis saat harus belajar dan berproses. Tapi, persiapan dan fasilitas yang diberikan program ini sangat membantu Erwan," kata dia melansir laman Kemendikbud Ristek, Senin (27/12/2021).

Lanjut dia mengatakan, kesempatan mengikuti program MSIB sangat baik bagi mahasiswa. Erwan mendapatkan kesempatan terbaik untuk bereksplorasi dan bereksperimen.

"Ini adalah tiga bulan paling berharga bagi Erwan. Sulit membayangkan mahasiswa bisa bertahan di dunia profesional nantinya tanpa ada kesempatan ini," kata pria yang kuliah di UGM.

Program-program MBKM yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memungkinkan mahasiswa pesertanya serta mentor perusahaan dan dosen pendamping mendapatkan dukungan uang saku, biaya hidup, atau honor selagi menjalankan kegiatan.

Dukungan tersebut berasal dari anggaran negara. Karenanya, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sendiri sangat penting untuk dijaga.

Di tengah suksesnya program yang dilaksanakan, tetap saja ada tantangan yang masih harus dihadapi.

Di mana sampai dengan Desember 2021, sekitar 1.100 mahasiswa MSIB, 1.000 mahasiswa KM, dan 780 mahasiswa PMM masih terkendala kelengkapan dokumennya.

Baca juga: Januari 2022 Sekolah Wajib Tatap Muka Terbatas, Ini Rincian Aturannya

Begitu juga sekitar 600 mentor MSIB, 450 dosen pembimbing lapangan KM, dan 180 pendamping PMM.

Plt. Dirjen Dikti Ristek, Prof. Nizam mengatakan, sejak Oktober 2021, Kemendikbud Ristek dan LPDP bekerja ekstra keras untuk menghubungi satu per satu peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan, dan pendamping yang belum melengkapi informasi sebagai syarat pencairan.

Nizam mengapresiasi kepada seluruh mitra, mentor, dan dosen yang telah bekerja sama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini.

Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, Nizam mengucapkan selamat dan apresiasi atas kesabarannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com