Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2021, 17:09 WIB

KOMPAS.com - Sebagai bagian implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemendikbud Ristek, President University (PresUniv) menggelar pengabdian masyarakat dalam bentuk seminar internasional bertajuk "Implementasi Smart Ecosystem 4.0 melalui Jababeka Smart Township Super-App yang Berbasis Open Innovation".

Dalam seminar internasional yang digelar 20-23 Desember 2021 ini, PresUniv berkolaborasi dengan PT Jababeka & Co dan Fablab dengan menghadirkan pemateri seminar Adhi Setyo Santoso, Assistant Professor di President University.

Seminar international terkait pengabdian masyarakat ini mendapat bantuan pendanaan  Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS, Ditjen Dikti Ristek Tahun Anggaran 2021.

Adhi Setyo Santoso (in Information Technology & Media) memaparkan konsep pengabdian kepada masyarakat atau PKM yang telah disusunnya.

Dalam seminar tersebut, Adhi menjelaskan, ada dua keunggulan dalam pengembangan Jababeka Smart Township Super-App ini, yakni berbasis Smart Ecosystem 4.0 dan mengusung konsep Open Innovation.

Ia memaparkan, “Smart Ecosystem adalah sebuah platform digital yang terbuka untuk bergabungnya berbagai aplikasi inovatif lainnya. Faktor kuncinya adalah aplikasi itu mesti terintegrasi dengan berbagai aplikasi lainnya yang ada di Jababeka Smart Township.”

Adhi juga menyampaikan, sebagian dari konsep Smart Ecosystem juga sudah diadopsi beberapa daerah di Indonesia yang ingin mengembangkan layanancerdas dan terintegrasi, antara lain; DKI Jakarta, Bandung, Makassar, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar.

Sementara, pengertian konsep Open Innovation adalah aplikasi-aplikasi yang mengisi Smart Ecosystem 4.0 tak hanya akan dikembangkan bersama-sama oleh PresUniv, Fablab dan Jababeka, tetapi juga melibatkan kalangan eksternal.

Jadi, tidak bersifat tertutup atau eksklusif, melainkan inklusif atau terbuka.

Baca juga: Dukung Kebangkitan Pariwisata, Prasmul Siap Rilis Aplikasi Touree.id

 

“Ide dasar dari konsep ini adalah pentingnya kolaborasi yang menjadi salah satu ciri khas dalam Industry 4.0 dan sejalan dengan konsep ekonomi gotong royong. Jadi, kalangan korporasi, organisasi dan individu pun bisa ikut berpartisipasi," jelas Adhi.

"Mereka boleh mengembangkan berbagai aplikasi baru, tetapi bisa juga menyempurnakan aplikasi yang sudah tersedia di ekosistem," tambahnya.

Dengan cara seperti ini, lanjut Adhi, aplikasi yang ada di Smart Ecosystem 4.0 akan lebih mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, terus berkembang dan cepat berubah.

Tantangan pengembangan Super Apps

Dalam kesempatan sama, Adhi juga mengungkapkan ada beberapa tantangan dihadapi para pengembang dalam mengembangkan aplikasinya.

Pertama, bagaimana mereka mampu membuat aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi lainnya yang sudah ada di dalam Jababeka Smart Township Super-App. Kedua, mereka mesti mengembangkan aplikasi yang sangat mudah untuk diakses.

“Sederhananya, aplikasi-aplikasi baru tersebut mesti dapat diakses oleh warga cukup melalui smartphone,” tegas Adhi.

Saat ini sekurang-kurangnya ada empat aplikasi layanan yang diintegrasikan dalam Jababeka Smart Township Super-App, yakni aplikasi layanan yang dikembangkan oleh pengelola kawasan industri Jababeka, layanan yang dikembangkan komunitas atau masyarakat, layanan yang dikembangkan oleh industri (perusahaan yang ada di kawasan industri Jababeka) dan perusahaan rintisan, serta layanan yang dikembangkan instansi pemerintahan.

Jadi, Jababeka Smart Township Super-App ini boleh dibilang sebagai kawasan virtual di Jababeka tempat siapa saja bisa berkolaborasi.

Lewat kolaborasi ini, lanjut Adhi, diharapkan akan lahir perusahaan-perusahaan rintisan (startup) yang baru. Untuk itu ada serangkaian kegiatan yang akan mendukung kegiatan PKM ini.

Di antaranya, rekrutmen mahasiswa untuk menjadi pendamping masyarakat dalam mengembangkan inovasi dan aplikasi di Smart Township dan berbagai kegiatan pendukung lainnya.

Lalu, ada pula kompetisi hackathon yang melibatkan partisipasi publik. Jadi, bukan hanya mahasiswa yang menjadi pesertanya. Bagi para pemenang hackathon, papar Adhi, mereka akan mendapatkan dukungan dana untuk mengembangkan aplikasi agar terintegrasi dengan platform Smart Ecosystem 4.0.

Sekaligus para pemenang hackathon akan terus didorong untuk menjadi startup baru.

Kegiatan lainnya adalah seluruh laporan kegiatan PKM dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka akan dipublikasikan di berbagai publikasi ilmiah, seperti jurnal-jurnal baik yang di tingkat nasional maupun internasional.

Baca juga: Mahasiswa UNY Buat Aplikasi Deteksi Usia Melalui Foto Wajah

Dampak berkesinambungan

Adhi berharap melalui kegiatan PKM bertema Jababeka Smart Township Super-App akan muncul berbagai dampak. Misalnya, terciptanya Smart Citizen yang akan meningkatkan kohesivitas masyarakat, Smart Business and Innovation melalui kegiatan yang berbasis riset, data intelligent, sharing economy, inkubasi startup dan akselerasi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dampak lainnya, terciptanya Smart Environment yang tercermin dari upaya-upaya konservasi, pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, termasuk berkembangnya gaya hidup masyarakat yang lebih ramah lingkungan.

Kemudian, diharapkan akan tercipta pula Smart Mobility. Misalnya, ketika masyarakat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, mereka bisa menggunakan sarana transportasi publik yang lebih ramah lingkungan. Lalu, yang terakhir adalah adanya Smart Security.

Menurut Adhi, lewat kegiatan PKM Jababeka Smart Township Super-App, PresUniv ingin membantu gagasan Jababeka dalam mengembangkan kota yang inovatif, berkelanjutan dan mampu beradaptasi dengan cepatnya perubahan. 

Baca juga: Bantu Siswa Tunarungu Belajar Matematika, Guru Elis Ciptakan Aplikasi

"Saya juga ingin agar Jababeka Smart Township ikut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan semua sektor ekonomi yang ada di masyarakat, termasuk di kawasan industri Jababeka," tegas Adhi.

"Ini kami lakukan lewat berbagai kegiatan yang berbasis pada kreativitas, inovasi, dan teknologi digital. Namun, semuanya tetap berada dalam bingkai berkembang secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+