KOMPAS.com – Digital disruption merupakan perubahan terhadap teknologi digital dan model bisnis yang memengaruhi value proposition dari produk atau jasa yang dijual.
Banyak pihak menyebut bahwa perubahan teknologi digital itu dapat menjadi tantangan bagi Generasi (Gen) Z.
Meski menjadi tantangan, digital disruption rupanya juga bisa menjadi cambuk bagi para Gen Z yang tertarik mendirikan startup.
Hal itu bisa terjadi karena Gen Z merupakan generasi yang dekat dengan perkembangan teknologi digital. Mereka dianggap memiliki passion tinggi terhadap perubahan.
Baca juga: Ingin Kuliah Tanpa Biaya? UNM Tawarkan Beasiswa Hingga 100 Persen
Kepala Nusa Mandiri Startup Center (NSC) Siti Nurlela mengatakan, kunci keberhasilan Gen Z dalam memulai startup terletak pada kemampuan mereka untuk mengembangkan diri.
“Gen Z punya sifat unik dan suka mencoba hal-hal baru. Mereka layak menjawab tantangan era digital disruption. Sebab, mereka sudah tidak asing dengan dunia digital dan perubahan teknologi. Hanya butuh keberanian untuk mulai bergerak,” tutur Siti, dikutip dari keterangan pers resminya, Jumat (24/12/2021).
Siti pun membagikan sejumlah kiat yang diadaptasi Gen Z untuk menjawab tantangan digital disruption selama membangun startup.
“Beberapa kiat yang penting, jangan berhenti untuk terus belajar dan mencoba hal baru, menjadi diri sendiri, dan pandai memanfaatkan peluang yang ada,” tuturnya.
Baca juga: Berkat Inovasi Zivar.IoT, Mahasiswa UNM Lolos Penyisihan Kompetisi IEEE YESIST12
Selain itu, dia juga mengingatkan para Gen Z untuk menjadi digital citizen yang menerapkan tiga konsep dasar, yakni respect, educate, dan protect.
“Tujuannya agar bisa membangun komunikasi dan citra diri yang baik dengan semua rekan dan kolega,” harapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.