KOMPAS.com - Pernahkah terbayangkan, apa yang harus kita lakukan jika pelecehan seksual terjadi pada kerabat, sahabat, atau bahkan keluarga?
Pelecehan seksual selalu meninggalkan trauma yang mendalam, tak hanya bagi korban, tetapi juga orang-orang terdekat korban. Itulah mengapa, perlu langkah tepat untuk menolong korban pelecehan seksual.
Dosen Fakultas Psikologi (FPSi) Universitas Airlangga (Unair), Margaretha Rehulina memberikan penjelasan.
Menurutnya, pada beberapa orang, kejadian ini mungkin bisa menimbulkan keinginan membalas dendam dan marah.
Baca juga: 21 Bentuk Kekerasan Seksual di Kampus dalam Permendikbud 30
Retha menjelaskan, marah dan rasa ingin balas dendam adalah sangat mungkin terjadi. Apalagi, berdasarkan pengamatannya, sebagian besar pelaku kejahatan seksual adalah orang yang dikenal korban. Bisa guru, keluarga, bahkan orang tua sendiri.
Hal itu, ungkapnya, yang membuat korban maupun keluarga korban menjadi lebih terpukul.
Namun, marah dan mengutarakan keinginan membalas dendam bukanlah cara terbaik untuk menolong korban.
“Karena ketika kita marah, kehilangan, benci, sebenarnya yang ingin dikejar adalah pemuasan kemarahan diri. Jadi ingin memuaskan kebutuhan diri untuk membalas dendam. Ini bukan yang terbaik untuk korban karena sebenarnya kita sedang melayani emosi pribadi,” jelas Retha seperti dilansir dari laman Unair.
Retha menekankan bahwa yang perlu dipahami adalah posisi korban kejahatan seksual yang sedang membutuhkan dukungan keluarga atau orang-orang terdekat.
Sehingga, alih-alih menghabiskan energi pada keinginan membalas dendam, lebih baik fokus memberikan dukungan bagi korban untuk melanjutkan hidupnya.
Baca juga: Psikolog UGM: Cara Bangun Support System untuk Kesehatan Mental
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.