Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Mesir Kuno Pelihara Anjing Dalmatian, Pakar IPB: Ini Kelebihannya

Kompas.com - 21/12/2021, 12:12 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendengar nama anjing Dalmatian tentunya akan membayangkan dengan perawakan atletis dan warna yang sangat unik, yaitu putih totol hitam atau merah hati.

Popularitas anjing Dalmatian semakin memuncak ketika Walt Disney merilis film 101 Dalmatians pada tahun 1985 dengan bumbu alur cerita petualangan yang dramatis.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Ini Jadwal Libur Sekolah Terbaru Saat Nataru

Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan IPB Prof. Ronny Rachman Noor, jika ditelusuri asal usulnya, anjing Dalmatian tergolong jenis anjing purba.

Pada tahun 3.700 BC atau sekitar 5.721 tahun yang lalu, Raja Mesir kuno bernama Cheops yang dikenal dengan raja pembangun piramida diduga memiliki anjing Dalmatian.

Sejarah juga mencatat Raja Yunani kuno memiliki anjing Dalmatian dengan warna totol hitam dan coklat yang digunakan untuk berburu babi liar.

"Di era modern yakni abad ke-16, ada sebuah puisi dari Serbia yang mengambarkan keberadaan anjing Dalmatian. Pada abad ini, anjing Dalmatian digunakan sebagai penjaga kuda dan pemiliknya karena posturnya yang sangat atletis dan memiliki ketahanan tubuh yang luar biasa," kata Ronny melansir laman IPB, Selasa (21/12/2021).

Asal mula nama Dalmatian memang masih banyak diperdebatkan, tapi banyak yang sepakat bahwa nama ini berasal dari salah satu provinsi di Kroasia yaitu Dalmatia.

Pola warna Dalmatian yang sangat unik telah lama menarik perhatian para ahli genetik untuk menguak misteri bagaimana warna dan pola warna ini dapat terjadi dan diwariskan pada keturunannya.

"Misteri pewarisan warna ini sedikit demi sedikit mulai terkuak ketika ahli genetik menemukan bahwa pola warna Dalmatian ini dihasilkan oleh tiga gen utama, yakni Piebald, Ticking dan Flecking, yang berinteraksi satu dengan lainnya," ujar Ronny.

Baca juga: Rektor: Lulusan IPB Harus Persiapkan Masa Depan Bangsa

Ronny menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian, lokus TYRP1 yang berada di kromosom 11 ternyata bertanggung jawab terhadap kemunculan variasi warna totol hitam atau merah hati yang merupakan ciri khas pola warna anjing Dalmatian.

Lokus TYRP1 ini berfungsi untuk mengontrol produksi eumelanin yang dalam keadaan dominan akan menghasilkan eumelanin hitam dan dalam keadaan resesif akan menghasilkan warna eumelanin coklat.

"Gen lain yang juga terlibat dalam penentuan warna anjing Dalmatian adalah gen MC1R (melanocortin 1 receptor) yang jika berinteraksi dengan lokus Agouti akan menghasilkan warna phaeomelanin atau eumelanin yang menghasilkan warna merah hati," tambah Ronny.

Di sisi lain, dia mengungkapkan anjing Dalmatian rentan terhadap ketulian.

Data menunjukkan sekitar 17,8 persen anjing ini mengalami ketulian.

Kejadian tuli pada anjing Dalmatian ini bisa terjadi pada satu telinga saja atau terjadi pada kedua telinganya.

Terlepas dari kelemahannya ini, lanjut dia, anjing Dalmatian dikenal sebagai anjing yang sangat energik, suka bermain, dan sensitif, serta sangat setia pada pemiliknya dan bersahabat dengan anak-anak.

Anjing tipe ini juga dikenal cerdas, sehingga dapat dilatih dengan baik dan menjadi anjing penjaga yang baik.

Baca juga: Per 1 Desember 2021, PTN Tidak Boleh Angkat Dosen Tetap Non-PNS

"Anjing Dalmatian juga dikenal memiliki ingatan yang sangat kuat sehingga jika diperlakukan dengan buruk akan diingatnya sampai puluhan tahun. Dengan harapan usianya yang mencapai 12-14 tahun, keunikan anjing Dalmatian ini semakin menarik hati banyak orang untuk memeliharanya," tukas Prof Ronny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com