Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Dorong Siswa Jadi Agen Perubahan Pengelolaan Sampah

Kompas.com - 19/12/2021, 20:34 WIB
Mahar Prastiwi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permasalahan sampah makin disoroti dari tahun ke tahun. Sejumlah aktivis lingkungan hidup termasuk dari kalangan selebritas pun terus menggencarkan kampanye agar masyarakat makin menyadari pentingnya menjaga lingkungan hidup dari sampah.

Termasuk Jennifer Bachdim yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan yang ada di Bali melalui akun Instagram pribadinya. Dia pun mengajak anak-anaknya untuk turut membersihkan sampah yang ada di pantai Bali.

Banyak permasalahan muncul jika penanganan sampah tidak dilakukan dengan baik. Mulai dari banjir hingga lingkungan yang bisa tercemar dengan keberadaan sampah tersebut.

Perlu diketahui, Indonesia berada di peringkat tiga tertinggi dunia sebagai produksi sampah tahunan.

Baca juga: Ini Jadwal, Biaya dan Persyaratan Ikut UTBK SBMPTN 2022

Siswa ciptakan Indonesia bebas sampah

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat produksi sampah harian nasional mencapai 185.753 ton per hari atau sekitar 0,6 kg per orang setiap harinya.
Sementara itu KLHK merilis data sekitar 40,94 persen atau 13,64 juta ton sampah per tahun tidak terkelola atau terbuang ke alam.

Semua lapisan masyarakat harus berperan aktif menanggulangi permasalahan sampah di lingkungannya. Termasuk anak-anak yang sudah bisa diajarkan untuk peduli terhadap permasalahan sampah.

Minimnya pemahaman dan kepedulian setiap warga terhadap sampah masih menjadi tantangan berat untuk mencapai target pemerintah dalam mengurangi sampah pada tahun 2025 mendatang.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebut permasalahan sampah adalah tanggung jawab bersama. Menurut Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek Sri Wahyuningsih, untuk menangani sampah, diperlukan partisipasi aktif dari berbagai pihak baik itu swasta, akademisi juga masyarakat.

Baca juga: Intip Pengalaman Mahasiswa UNY Ikut Program Kampus Mengajar di Lampung

Terutama para peserta didik selaku generasi muda penerus bangsa. Usaha pemerintah saja tidak cukup untuk menciptakan Indonesia yang bebas dari sampah.

Upaya Kemendikbud Ristek terkait penanggulangan sampah

Sejauh ini sudah banyak upaya yang dilakukan Kemendikbud Ristek dalam memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat. Khususnya peserta didik terhadap bahaya sampah yang akan merusak keberlanjutan laut.

Salah satunya adalah melalui kurikulum yang mencakup edukasi pengenalan dan pemahaman potensi kekayaan alam Indonesia, termasuk potensi maritim atau laut.

"Dari pengenalan tentang kekayaan alam tersebut diharapkan tumbuh rasa cinta anak-anak terhadap alam semesta," kata Sri Wahyuningsih seperti dikutip dari laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek, Minggu (19/12/2021).

Menurutnya, dengan anak-anak mencintai alam terlebih dulu menjadi pondasi awal dalam menjaga kelestarian alam dari sampah.

Baca juga: Cara Dapat Vaksin Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun di DKI Jakarta

Beri pemahaman bahaya sampah terhadap lingkungan

Sri Wahyuningsih menekankan sebagai tunas bangsa, peserta didik dari sejak dini harus ditanamkan rasa cinta kepada laut. Siswa juga harus memahami esensi laut seperti ekosistem yang ada di dalamnya adalah merupakan bagian dari kehidupan manusia, serta bahaya sampah bagi kehidupan.

Menurutnya, dengan membuat anak-anak mencintai alam laut tentunya kami akan jauh lebih mudah dalam mengubah paradigma anak-anak.

"Karena tujuan akhir dari harapan kami adalah mereka mampu merawat dan menjaganya," papar Sri Wahyuningsih.

Selain melalui kurikulum, lanjutnya, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah menjalankan praktik baik melalui berbagai macam kegiatan di sekolah. Seperti membuang sampah pada tempatnya, diajarkan memilah dan memilih sampah. Hingga bagaimana menggunakan sampah-sampah limbah yang masih bisa digunakan serta menjadi nilai ekonomi.

Baca juga: Mahasiswa ITS Gagas Kamera INCLUDE C-19, Bisa Tegur Pelanggar Prokes

Pemerintah juga memberikan edukasi mengenai pemanfaatan sampah dilakukan melalui kegiatan sayembara dalam video atau berbagai aktivitas yang melibatkan orangtua dan masyarakat untuk menarik minat anak-anak.

"Banyak upaya yang harus kita lakukan yang esensinya harus mengedukasi karena anak-anak ini. Mereka akan menjadi agent of change bahkan untuk orangtuanya sendiri," tegas Sri Wahyuningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com