Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Gagas Kamera INCLUDE C-19, Bisa Tegur Pelanggar Prokes

Kompas.com - 19/12/2021, 10:13 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini masyarakat Indonesia harus terbiasa dengan kebiasaan yang wajib dilakukan di era pandemi Covid-19.

Meski saat ini kasus positif Covid-19 cenderung melandai, namun masuknya varian Omicron di Indonesia, masyarakat diimbau tetap harus waspada dan berhati-hati jika terjadi lonjakan kasus positif.

Empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang sistem kamera pengawas untuk menghadapi era kenormalan baru yang dinamai Intelligent Camera System for Health Protocol Detection Covid-19 (INCLUDE C-19).

Empat mahasiswa yang terlibat dalam membuat inovasi ini yakni Singgih Ardiansyah, Raul Ilma Rajasa, Arum Puspa Arianto, dan Ilham Wahyu Eko.

Baca juga: SE Sesjen Kemendikbud: Libur Nataru Tetap Ada, Tidak Boleh Ditambah

Mahasiswa ITS gagas INCLUDE C-19

Inovasi ini dibuat lantaran keempat mahasiswa ini melihat kondisi masyarakat yang mulai lengah dengan protokol kesehatan (prokes) saat berkegiatan di luar rumah.

Kondisi ini menjadi awal dan ide bagi mereka membuat inovasi yang diberi nama INCLUDE C-19.

"Bukan hanya kamera yang menangkap visualisasi, INCLUDE C-19 dihadirkan untuk berpikir secara lebih luas dalam menangani masalah yang sedang terjadi," kata Singgih seperti dikutip dari laman ITS, Sabtu (18/12/2021).

Sistem INCLUDE C-19 mempunyai kemampuan pada kameranya. Menurut Singgih, kamera INCLUDE C-19 dapat mendeteksi orang yang tidak memakai masker dan tidak menerapkan physical distancing.

Mendeteksi pelanggaran protokol kesehatan

Singgih mengungkapkan, dengan bantuan kecerdasan bantuan, informasi pelanggaran protokol kesehatan akan menghasilkan teguran yang disuarakan melalui speaker yang terhubung dengan kamera.

"Dengan teguran itu, pelanggar bisa menyadari kesalahannya dan menjalankan protokol kesehatan kembali," imbuh Singgih.

Baca juga: Tim Peneliti Unair Ajari Siswa Ponpes Buat Sabun dari Bunga Rosella

Singgih menekankan, sistem pendeteksi pelanggaran protokol ini sangat potensial diterapkan pada lokasi-lokasi yang rentan mengundang keramaian. Salah satunya swalayan. Singgih dan tim juga telah menguji kinerja INCLUDE C-19 melalui uji coba pada salah satu swalayan.

Fitur menarik lain dari INCLUDE C-19 adalah kameranya yang terintegrasi dengan aplikasi bernama Include Apps. Di dalam aplikasi tersebut, pengguna dapat mengakses berbagai data hasil pendeteksian kamera. Mulai dari data jumlah pengunjung dan jumlah pelanggaran serta melihat dan mengunduh video deteksi kamera.

"Data jumlah pengunjung dan pelanggaran juga dapat diunduh dalam format excel," tambah Mahasiswa Teknik Komputer ITS ini.

Raih juara pertama KMI Award

Gagasan ini muncul ketika Singgih melihat maraknya pandemi di awal tahun lalu. Karena menggeluti computer vision, Singgih berangan-angan untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh agar dapat menjadi solusi di tengah pandemi.

Bersama tiga rekannya, Singgih mampu merealisasikan ide ini dan mampu meraih juara pertama pada ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Award pada bidang teknologi.

Baca juga: Siswa, Kenali Serba-serbi Iket Sunda dan Filosofinya

Sebagai anak teknik, Singgih mengaku mengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran. Di tahap berikutnya, dia ingin mendapat binaan lebih lanjut untuk pemasaran produk mereka.

"Kami berharap startup kami ini bisa berkembang hingga skala industri, jadi tidak hanya pada lingkup mahasiswa saja," tutup Singgih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com