Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan D3 Jadi Sarjana Terapan Dorong SDM Unggul

Kompas.com - 18/12/2021, 08:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Peningkatan program diploma tiga (D3) menjadi Sarjana Terapan menjadi salah satu terobosan baru yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Wikan Sakarinto mengatakan dengan adanya peningkatan D3 tiga menjadi sarjana terapan diharapkan mampu menjadi kekuatan bangsa.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Ini Jadwal Libur Sekolah Terbaru Saat Nataru

"Syaratnya itu sesuatu yang agar upgrading D3 menjadi D4 itu relatif berkembang sehingga kelak upgrading ini menjadi kekuatan bangsa yang berkompeten dan unggul, bukan hanya sekadar lulusan berijazah lulusan S1 Sarjana Terapan," kata Wikan melansir laman Kemendikbud Ristek, Sabtu (18/12/2021).

Dia menambahkan, adanya peningkatan program D3 menjadi Sarjana Terapan bukan merupakan sebuah kewajiban.

Sehingga, dosen maupun pimpinan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi tetap dapat mempertahankan program studi (Prodi) D3 yang dimilikinya.

"Ini bukan kewajiban, silakan kalau Bapak/Ibu ingin mempertahankan D3 yang dimilikinya. Tidak ada paksaan, tidak ada regulasi ini harus naik ke D4," lanjutnya.

Menurut hasil survey per 10 Oktober 2021, jumlah prodi di Indonesia mencapai 35.900 dengan prodi S1 saat ini menduduki proporsi sekitar 84,8 persen.

Sedangkan Sarjana Terapan hanya 2 persen, dan D3 hanya 13,1 persen, serta 0,1 persen sisanya adalah D2 dan D1 merupakan angka yang mengindikasi adanya kesenjangan.

Baca juga: Per 1 Desember 2021, PTN Tidak Boleh Angkat Dosen Tetap Non-PNS

Melihat hal itu, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Vokasi, Henri Tambunan mengatakan dengan adanya peningkatan program D3 menjadi Sarjana Terapan menjadikannya satu terobosan sekaligus solusi tersendiri.

"Tampak ketidaksepadanan antara D4, D2, dan prodi lainnya. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan banyak kebutuhan jabatan atau pekerjaan yang seharusnya menjadi porsi lulusan D4 akhirnya diisi oleh lulusan S1 atau sarjana akademik," jelas Henri.

Kemudian, Henri menambahkan, sebagaimana pendidikan vokasi diarahkan meluluskan SDM yang terampil dan mudah terserap di dunia kerja.

Maka dari itu, salah satu ciri pendidikan vokasi adalah menjalin kemitraan dengan industri.

"Link and match antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) tentu sangat dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan yang relevan di dunia kerja. Dan arah kebijakan link and match itu sejalan dengan kebijakan kampus merdeka," ungkap Henri.

Adapun mengenai tahapan untuk peningkatan program D3 menjadi Sarjana Terapan sejauh ini melalui dua tahap, yakni tahapan yang diproses di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan tahapan yang ke depannya akan diproses oleh BAN-PT.

Baca juga: Jadwal Libur Sekolah Periode Nataru di DKI Jakarta dan Jawa Barat

Sementara itu, prosedur yang akan dilakukan di tingkat pengusulan peningkatan D3 menjadi sarjana terapan adalah perubahan kelembagaan prodi, dari yang entitasnya D3 menjadi entitas baru yaitu Sarjana Terapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com