Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen dan Mahasiswa Stikes Borromeus Teliti "Self Harm"

Kompas.com - 13/12/2021, 13:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kesehatan jiwa seseorang menjadi sangat penting. Terlebih di masa pandemi Covid-19. Namun yang perlu diperhatikan ialah kesehatan dari generasi muda.

Sebab, kini ada tren atau isu menyangkut keperawatan jiwa. Yakni self harm. Self harm adalah semua tindakan yang dilakukan untuk menyakiti diri sendiri.

Pada dewasa muda, self harm dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, kinerja, serta hubungan interpersonal.

Baca juga: Cara Mencegah Flu pada Anak dari Stikes Panti Kosala

Untuk itulah mendorong Susanti Niman, Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes Santo Borromeus, untuk meneliti lebih jauh mengenai self harm.

Ada korelasi dengan depresi

Menurut Susanti, motivasi awal penelitian muncul dikarenakan fenomena self harm menjadi tren sehingga ingin mengetahui korelasi self harm dengan depresi pada dewasa muda.

Self harm adalah kondisi yang tidak sehat sehingga semoga dengan adanya penelitian ini bisa memberikan intervensi lebih jauh di dunia keperawatan jiwa karena self harm adalah fenomena yang tidak baik.

"Penyelesaian masalah diharapkan diselesaikan dengan cara adaptif dan tidak melukai diri seperti menjambak rambut, memukul tangan ke meja, dan lain-lain," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/12/2021).

Selain Susanti Niman, penelitian ini juga melibatkan FX. Widiantoro, Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes Santo Borromeus, yang secara khusus menyoroti self harm di dalam komunitas.

Baca juga: Dukung PTM Terbatas, Stikes Santo Borromeus Gelar Vaksinasi Pelajar Se-Bandung Raya

Oleh karena itu, peneliti membagikan link google form melalui komunitas depresi yang tersebar di jejaring sosial Facebook.

Sebanyak 130 orang dewasa muda melalui teknik snowball sampling, berpartisipasi dalam penelitian ini dan secara aktif mengisi link.

Rata–rata responden berusia 23 tahun dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan serta tinggal bersama orang tua.

Dari hasil penelitian ini didapat adanya hubungan yang signifikan antara self harm dengan depresi. Jika skor self harm meningkat, maka skor depresi juga meningkat.

Walaupun terlihat pula dari hasil penelitian bahwa rata–rata responden memiliki resiko rendah untuk melakukan self harm.

Wujudkan tri dharma perguruan tinggi

Susanti juga menyebutkan budaya penelitian di Stikes Santo Borromeus sedang menggeliat dan juga untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan yang terakhir yaitu Pengabdian Masyarakat.

Sehingga nantinya akan banyak sekali penelitian yang dilakukan, khususnya penelitian di bidang keperawatan jiwa karena banyak isu penting terkait kesehatan mental yang sering terjadi di lingkungan masyarakat.

Baca juga: 12 Tips Meredakan Sakit Kepala dari Universitas Nasional

Dahlia Magdalena Sibarani, mahasiswa Stikes Santo Borromeus yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa fenomena ini menarik untuk diteliti.

"Fenomena keperawatan jiwa yang terjadi di masyarakat salah satunya adalah mengenai self harm sangat menarik untuk diteliti," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com