Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB Kenalkan Teknologi Nano dalam Industri Kosmetik bagi Pelajar

Kompas.com - 12/12/2021, 14:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga kini aktif dalam pengembangan nanosains dan nanoteknologi di Indonesia. Ini karena teknologi nano telah digunakan secara luas mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia.

Pada acara Nanoteens 2021, Guru Besar Sekolah Farmasi ITB, Prof. Dr. apt. Heni Rachmawati, M.Si., menjelaskan mengenai manfaat teknologi nano dalam bidang kosmetik.

Dijelaskan, jenis-jenis nanomaterial dan kegunaannya untuk kosmetik, di antaranya penilaian potensi absorpsi/penetrasi dermal dari nanomaterial, eviden toksisitas dermal/sistemik dari nanomaterial.

Baca juga: Kuliah Tamu ITB, Pakar Ungkap Bahaya Mikroplastik pada Ekosistem Laut

Ada pula identifikasi karakteristik spesifik nanomaterial yang dapat mempengaruhi absorpsi dermal/toksisitas, serta pembahasan regulasi penggunaan nanomaterial pada kosmetik.

Teknologi nano agar lebih baik

Menurutnya, Nanoteens 2021 bertujuan sebagai sarana sosialisasi PPNN ITB sehingga masyarakat khususnya generasi muda mengetahui bahwa ITB juga aktif dalam pengembangan nanosains dan nanoteknologi di Indonesia.

Pada Nanoteens tahun ini, diadakan webinar yang membahas pemanfaatan nanoteknologi dalam bidang kosmetik.

Teknologi nano sendiri, tidak hanya digunakan dalam industri kosmetik saja, tetapi juga telah digunakan secara luas mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia.

Dalam penjelasannya, Prof. Heni juga menyampaikan bahwa penggunaan kosmetik meliputi seluruh usia dan gender, karena salah satu tujuan kosmetik sendiri adalah untuk membersihkan.

Baca juga: LTMPT: Daftar SNMPTN 2022 Disarankan Tidak Lintas Minat

"Dengan teknologi nano, produk kosmetik dengan fungsi tertentu akan menjadi lebih baik dengan menurunkan ukuran partikelnya," ujarnya dikutip dari laman ITB, Jumat (10/12/2021).

Potensi eksosom dalam nanokosmetik

Sementara Dr. Fitria Dwi Ayuningtyas dari bidang bioteknologi, menyampaikan potensi eksosom dalam nanokosmetik. Eksosom dapat dianalogikan sebagai “kurir” yang dapat mengirim materi yang diperlukan dari satu sel ke sel lain, seperti materi genetik, protein, lipid, sitokin, reseptor faktor transkripsi, dan komponen bioaktif.

Penggunaan eksosom sendiri dapat berperan dalam media terapi kesehatan di masa depan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, seperti yang dapat diterapkan pada penyintas Covid-19.

Dikatakan, eksosom dapat membantu dalam proses penyembuhan dan penghilangan bekas luka, peremajaan kulit, pigmentation regulation, dan pertumbuhan rambut.

Selain menyampaikan eksosom dan pemanfaatannya di bidang kosmetik, Fitria juga memperkenalkan salah satu alat yang dimiliki oleh PPNN ITB yaitu Confocal Laser Scanning Microscope.

Dr. apt. Amirah Adlia (bidang Farmasi) menjelaskan bahwa dalam pemilihan produk kosmetik yang akan digunakan, perlu diperhatikan:

1. kandungan bahan aktif dan bahan tambahan (pewarna, pengawet, pewangi)

2. konsentrasi atau dosis

3. hasil uji klinis

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini Tips Jaga Kesehatan Pendengaran Saat Pandemi

Cosmeceutical sendiri terbagi menjadi anti-inflammatory agents, depigmenting agents, barrier enhancing agents, dan antioxidant. "Dalam penggunaan nano cosmetic, perlu diperhatikan juga keamanannya," ungkap Amirah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com