KOMPAS.com – Rektor Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) Djisman Simandjuntak berharap, para wisudawan mampu menjadi pelopor gaya hidup baru di masyarakat. Utamanya, gaya hidup yang mendukung netralitas karbon.
Seperti diketahui, baik pemerintah, swasta, maupun lembaga nonpemerintah dari seluruh dunia tengah berupaya untuk mengatasi pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan produksi gas rumah kaca.
Oleh karena itu, Djisman berharap, alumnus Universitas Prasmul mampu membuat terobosan dalam membantu mewujudkan hal tersebut.
“Meski begitu, hal itu tak akan mudah. Bahkan, ini jadi tantangan luar biasa,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/12/2021).
Baca juga: Inovasi Mahasiswa ITS agar Laut Indonesia Bebas Sampah Plastik
Namun, kata Djisman, sebagai manusia tetap harus bertumbuh dengan tantangan. Hal itu akan menuntut seseorang dalam mengembangkan inovasi, kreativitas, dan kerja sama
Pernyataan tersebut Djisman sampaikan saat melepas 1.022 lulusan dari jenjang S1 dan S2 pada wisuda bertajuk “Pemupukan Persepsi Sains yang Positif dan Pemajuan Bisnis Berbasis STEM di Indonesia”, Selasa (7/12/2021).
Jumlah tersebut terdiri dari 736 wisudawan program sarjana dan 286 lulusan dari program magister.
Pada wisuda 2021, dua program baru Universitas Prasetiya Mulya, yaitu Strata satu (S1) School of Business and Economics (SBE) dan S1 School of Applied Sciences, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) berhasil menelurkan wisudawan perdana.
Baca juga: Universitas Prasetiya Mulya Ajak Lulusan Perkuat Persepsi Sains Positif
Untuk program SBE, lulusan perdana berasal dari program studi (prodi) Ekonomi Bisnis dan Hospitality Business.
Sementara itu, program STEM meluluskan mahasiswa dari prodi Matematika Bisnis, Teknologi Bisnis Pangan, Teknologi Bisnis Digital, Teknik Sistem Komputer, Teknik Energi Terbarukan, dan Desain Produk.
Dalam acara wisuda yang digelar secara hibrida tersebut, Djisman juga berharap wisudawan dapat membawa kemajuan bagi masyarakat Indonesia melalui ilmu yang didapat.
Menurutnya, ilmu atau sains bisa menjadi salah satu cara untuk meraih kesuksesan. Dengan ilmu, manusia akan berada di koridor yang tepat dalam memajukan peradaban.
Meski demikian, Djisman juga mengingatkan bahwa ilmu perlu diimbangi dengan insting dan berbagai nilai kebaikan. Dengan begitu, kesuksesan dapat membawa kemuliaan bagi banyak orang.
“Kami berharap kalian semua dapat menjadi duta perubahan dan kemajuan, terutama dalam hal entrepreneurship,” ujar Djisman.
Pada kesempatan sama, Guru Besar Universitas Prasmul Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, sains berperan penting sebagai instrumen perubahan bagi kehidupan umat manusia.
Baca juga: Bisnis Berbasis Sains dan Teknologi Punya Potensi Menjanjikan di Masa Depan