KOMPAS.com - Profesor IPB, Profesor Suria Darma Tarigan menjelaskan tentang kedalaman sumur resapan yang efektif.
Dia menerangkan apabila sumur resapan dibangun pada daerah dengan muka air tanah lebih dari 2,5 meter, maka sumur resapan dapat berfungsi mengurangi aliran permukaan.
Baca juga: Rektor IPB Arif Satria Terpilih Jadi Ketum ICMI
"Semakin dalam muka air tanah, maka sumur resapan semakin efektif," ujar dia melansir laman IPB, Jumat (10/12/2021).
Terkait banjir di Jakarta, Prof. Suria menjelaskan, perlu melihat penyebab banjir seperti permukaan tanah yang semakin menurun karena subsidensi tanah, sehingga terdapat daerah yang lebih rendah dari sekitarnya.
Faktor lainnya, yaitu adanya peristiwa rob, saluran drainase yang kurang berfungsi, serta adanya kiriman air dari hulu daerah aliran sungai (DAS).
"Kontribusi sumur resapan yang dibangun di Jakarta dalam mengurangi banjir cukup kecil khususnya pada intensitas curah hujan dengan periode ulang lebih besar dua tahun atau sekitar 90-100 centimeter (cm) per hari. Jadi sumur resapan bukan menjadi solusi banjir di Jakarta," ungkap dia.
Dia juga mengatakan, memang sumur resapan dapat membantu meresapkan sebagian air limpasan ke dalam air tanah.
Baca juga: UB: Mahasiswi NWR Pernah Laporkan Pelecehan Seksual di Januari 2020
Hal tersebut akan terjadi apabila muka air tanah lebih dari 2,5 meter dan permeabilitas tanah lebih dari 2 cm per jam.
Lanjut dia menerangkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merealisasikan pembangunan sumur resapan air.
Dia menyebut, sumur resapan harus dibangun pada daerah dengan muka air tanah dalam lebih dari 2,5 meter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.