Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2021, 13:15 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pendidikan di tanah air harus terus maju. Bahkan meski masih dalam masa pandemi Covid-19. Seperti halnya pada pendidikan vokasi.

Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek juga terus bergeliat menjalankan program maupun kebijakan.

Di antaranya dengan menjalankan program SMK-D2 fast track atau Diploma Dua Jalur Cepat yang mulai aktif diselenggarakan pada tahun ajaran 2022/2023 mendatang.

Baca juga: PNB Siap Jalankan Program SMK-D2 Fast Track

SMK-D2 fast track mulai 2022

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, program SMK-D2 fast track bakal dimulai pada 2022 atau tahun mendatang.

"Selama tiga tahun di SMK, ditambah Program Diploma Dua Jalur Cepat dapat ditempuh dalam waktu 3 semester atau 1,5 tahun dengan total beban kredit minimum sebesar 72 SKS," ujar Wikan seperti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Minggu (5/12/2021).

Nantinya, calon mahasiswa dapat menyetarakan sertifikasi kompetensi atau keahlian yang dimiliki sejak duduk di bangku SMK sebagai kredit perkuliahan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau (RPL).

Selanjutnya, perkuliahan dilanjutkan di pendidikan tinggi vokasi yang ditempuh selama satu semester dan program magang di dunia kerja atau industri selama dua semester.

"Kami melakukan RPL terhadap hasil belajar dan pengalaman lulusan SMK selama 3 tahun yang dapat diakui antara 12-20 SKS yang setara degan proses pembelajaran satu semester," ungkapnya.

Baca juga: PT Kawan Lama Konsisten Dukung Link and Match Pendidikan Vokasi

Jadi, capaian hasil belajar dan pengalaman SMK 3 tahun diakui setara dengan 12-20 SKS, sehingga cukup tiga semester di politeknik.

RPL sendiri merupakan proses pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang dicapai sebelumnya melalui pendidikan formal, nonformal, informal atau pelatihan-pelatihan terkait dengan pekerjaannya.

Pada level KKNI 4

Dijelaskan, adapun kualifikasi lulusan program ini nantinya berada pada level KKNI 4, yakni lulusan yang dapat menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu.

Ditambah lagi, lulusan D2 nantinya juga dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja di industri.

Pasalnya, industri membutuhkan tenaga dengan kualifikasi penguasaan prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu yang selaras dengan lulusan D2.

Terlebih, program SMK-D2 fast track sendiri bertujuan untuk membuat link and match kian erat dengan industri dan dunia usaha.

"Bukan hanya bekerja, para lulusan program fast track juga dapat melanjutkan studi pada tingkat diploma empat (D4) atau sarjana terapan," jelas Wikan.

Baca juga: Apa Itu SMK-D2 Fast Track? Siswa Wajib Paham

Tak hanya itu, Kemendikbud Ristek juga akan memberikan bantuan pendanaan bagi perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi yang akan menyelenggarakan program D2 Jalur Cepat melalui skema pendanaan Dana Kompetitif Kampus Vokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com