Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga adalah Kunci Perlindungan Kekerasan Anak

Kompas.com - 07/12/2021, 10:28 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak persoalan yang terjadi di masyarakat. Terlebih persoalan pada anak-anak. Ini karena anak sangat rentan terhadap hal yang berkaitan dengan kejahatan yang ada di sekitarnya.

Apalagi dengan maraknya konten negatif di sosial media (sosmed). Dari dasar itulah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Workshop, Senin (6/12/2021).

Menurut Dekan FISIP UB Dr. Sholih Mu'adi, SH., M.Si., saat ini anak-anak dibombardir oleh konten yang tidak pantas sehingga akan tertancap di memori mereka bahkan sampai tahap mencoba.

Baca juga: Ini 5 Tips Mendidik Anak agar Tak Mudah Menyerah

"Hal tersebut terjadi karena faktor orang tua yang sangat minim mengawasi aktivitas anak yang berselancar dengan gadgetnya," ujarnya dikutip dari laman UB.

"Hal ini sungguh miris karena kita mengidamkan anak sebagai generasi penerus bangsa," imbuh Dr. Sholih.

Keluarga jadi garda terdepan

Sementara Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim Dr. Sri Untari Bisowarno, M.AP., mengatakan bahwa keluarga menjadi garda terdepan perlindungan kekerasan anak.

Ia juga mengungkapkan data sekitar 534 kasus kekerasan dalam rumah tangga di Jawa Timur khususnya terhadap anak.

Dikatakan, rumah tangga adalah pintu utama bagi kita untuk mendidik anak. Rumah tangga merupakan institusi terpenting dalam menciptakan karakter anak.

"Maka orang tua harus cerdas, tidak hanya cerdas intelektual tetapi paling vital adalah cerdas nurani dan rohani yang mampu menjadi life learning langsung bagi anak untuk menciptakan karakter berakhlak mulia," tambah Dr. Sri Untari.

Alumni Doktoral FIA UB tersebut berharap kepada para orang tua untuk lebih intens mendampingi anak khsusunya di saat pandemi yang membuat anak semakin dekat dengan gadget.

Karena gadget bisa membuat anak jadi hero atau zero. Semua tergantung dari cara didik orang tua pada anaknya.

Karenanya, ia berharap harus ada koordinasi yang kuat antara dinas sosial, departemen agama, kepolisian serta masyarakat sekitar untuk aktif terhadap kasus kekerasan yang menimpa terhadap anak.

Baca juga: 7 Jenis Penyakit Sering Dialami Anak Kecil

Workshop juga diisi narasumber dari Polres Kota Malang, Dinas Sosial Kota Malang, Kementerian Agama Kota Malang, Psikolog dari UB.

Serta dihadiri Pengacara dari korban kekerasan seksual anak yang sempat viral di Kota Malang beberapa minggu sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com